Senin 06 May 2024 18:56 WIB

Jalani Tes Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Lebih Banyak Diam

Tes kejiwaan terpaksa dihentikan karena tersangka minta dihentikan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus raharjo
Polisi menggiring Tarsum tersangka kasus pembunuhan mutilasi saat menjalani pemeriksaan kejiwaan di Makopolres Ciamis, Jawa Barat, Senin (6/5/2024). Satreskrim Polres Ciamis dibantu dokter spesialis kejiawaan RSUD Ciamis Andi Fatimah Yuniasari, memeriksa kejiwaan tersangka pelaku kasus mutilasi istrinya di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, untuk memastikan kondisi kejiwaannya.
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Polisi menggiring Tarsum tersangka kasus pembunuhan mutilasi saat menjalani pemeriksaan kejiwaan di Makopolres Ciamis, Jawa Barat, Senin (6/5/2024). Satreskrim Polres Ciamis dibantu dokter spesialis kejiawaan RSUD Ciamis Andi Fatimah Yuniasari, memeriksa kejiwaan tersangka pelaku kasus mutilasi istrinya di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, untuk memastikan kondisi kejiwaannya.

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Kepolisian Resor (Polres) Ciamis telah melakukan tes kejiwaan terhadap tersangka mutilasi terhadap istrinya. Tersangka atas nama Tarsum itu menjalani tes kejiwaan oleh dokter spesialis kejiwaan RSUD Ciamis.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Ciamis AKP Joko Prihatin mengatakan, tes kejiwaan itu dilakukan oleh dr Andi Fatimah di Markas Polres Ciamis pada Senin (6/5/2024). Pelaksanaan tes kejiwaan itu dilakukan hanya antara tersangka dan dokter.

Baca Juga

"Namun, beliau belum bisa memutuskan layak tidaknya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut atau dipindanakan," kata dia, Senin.

Menurut dia, tes kejiwaan iitu masih belum selesai. Pasalnya, tes kejiwaan yang dilakukan terpaksa harus dihentikan lantaran tersangka minta dihentikan. Karena itu, dokter menyudahi tes kejiwaan agar tersangka bisa beristirahat. 

Joko menyatakan, tes kejiwaan itu rencananya akan dilanjutkan pada Rabu (7/5/2024) pagi. "Besok masih akan dilakukan pemeriksaan lanjutan," kata dia.

Ia menambahkan, pelaksanaan tes kejiwaan itu berjalan cukup kondusif. Tarsum juga disebut koperatif dan sudah mulai bisa diajak komunikasi saat melakukan tes kejiwaan. Selain itu, Tarsum juga tak banyak reaktif saat menjawab pertanyaan dokter. 

Namun, Tarsum dinilai lebih banyak diam saat melakukan tes kejiwaan. "Katanya sering banyak diamnya," kata Joko.

Ia mengatakan, saat ini polisi masih belum bisa menyimpulkan terkait kelanjutan kasus itu. Polisi masih harus menunggu hasil tes kejiwaan yang dilakukan.

"Besok pagi akan dilanjutkan pemeriksaan lebih lanjut. Tunggu besok pagi hasil pemeriksaan bagaimana untuk kelanjutan saya mengambil langkah penyidikannya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement