Senin 29 Mar 2021 17:39 WIB

Pelaku Teror Dinilai tak Menemukan Solusi Keadilan

Negara bertanggung jawab untuk menormalkannya.

Warga lintas iman menggelar doa bersama atas tragedi bom di depan Gereja Katedral Makassar di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (29/3/2021).  Doa bersama lintas agama ini diharapkan akan menguatkan para korban serta  mengajak masyarakat untuk tetap damai dan bersatu bangkit melawan terorisme.
Foto: ANTARA/Syaiful Arif
Warga lintas iman menggelar doa bersama atas tragedi bom di depan Gereja Katedral Makassar di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (29/3/2021). Doa bersama lintas agama ini diharapkan akan menguatkan para korban serta mengajak masyarakat untuk tetap damai dan bersatu bangkit melawan terorisme.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota DPD RI Tamsil Linrung menyesalkan terjadinya bom bunuh diri di gereja Makassar. Tindakan itu dilakukan orang-orang yang tersudut dan tidak menemukan solusi dari ruang keadilan dan masa depan.

“Sedih. Kok masih ada kejadian seperti ini. Sangat menyesalkan dan berharap ini terakhir kalinya,” kata Tamsil dalam siaran persnya, Senin (29/3).

Menurutnya, ini tindakan orang-orang putus asa. Orang-orang yang tersudut dan tidak menemukan solusi dari merasa dikucilkan dari ruang  keadilan dan masa depan. "Negara bertanggungjawab dalam menormalkan keadaan ini,” ungkapnya.

Tamsil mengatakan, negara harus introspeksi, tidak lagi mempertontonkan  ketidakadilan, perlakuan hukum yang diskriminatif, serta segala bentuk perlakuan yang bisa menimbulkan sikap-sikap fatalistis.

Negara, lanjutnya, harus menjamin rasa aman dan hilangnya rasa takut masyarakat dari segala bentuk ancaman. Termasuk rasa takut berbicara dan menyampaikan kritik karena perasaan terancam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement