REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia kembali mendatangkan 16 juta dosis bulk (bahan baku) vaksin Covid-19 produksi Sinovac asal Cina. Dengan kedatangan tahap ketujuh ini, maka secara total Indonesia telah memiliki 53,5 juta dosis vaksin Covid-19, baik yang berupa vaksin jadi atau bulk.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menjelaskan, 16 juta dosis bulk vaksin yang tiba dalam sembilan envirotainer tersebut nantinya akan langsung dibawa ke sentra produksi vaksin milik PT Bio Farma. Nantinya, Bio Farma akan mengolah kembali bulk menjadi produk vaksin jadi yang siap disuntikkan kepada masyarakat.
"Tentu saja nanti setelah diproduksi akan dievaluasi baik secara mutu sebelum oleh BPOM sebelum nanti akan dijadikan vaksin yang akan dipakai oleh masyarakat," kata Dante dalam keterangan pers di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (25/3).
Pemerintah, ujar Dante, terus meningkatkan laju vaksinasi Covid-19 yang programnya sudah bergulir di tengah masyarakat. Dengan adanya suplai tambahan ini, pemerintah berharap laju vaksinasi bisa semakin meningkat demi mencapai target sasaran vaksinasi untuk 181,5 juta penduduk Indonesia.
"Dengan adanya suplai tambahan vaksin, tentu kecepatan vaksin perhari akan terus kita tingkatkan, sehingga kita akan mencapai 181,5 juta vaksin yang akan kita jadikan target untuk memperoleh heard immunity," kata Dante.
Baca juga : Jokowi Targetkan Vaksinasi Covid-19 Selesai Akhir Tahun
Dalam mendatangkan vaksin Covid-19 ini pemerintah telah memberikan fasilitas kepabeanan senilai 101 juta dolar AS dan fasilitas fiskal mencapai Rp 255 miliar. Termasuk bea masuk, PPN impor, dan PPh pasal 22 impor.