Selasa 23 Mar 2021 21:33 WIB

27 Persen Warga Merasa Kurang dan tak Takut Tertular Covid

Kesadaran warga masih harus terus ditingkatkan agar pandemi Covid bisa berakhir.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Personel gabungan mengawasi pengguna jalan raya yang tidak mengenakan masker saat razia penegakan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 di Lhokseumawe, Aceh, Selasa (16/3/2021). Razia tersebut untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam mematuhi prokes dan menekan penyebaran COVID-19 di Aceh.
Foto: ANTARA/Rahmad
Personel gabungan mengawasi pengguna jalan raya yang tidak mengenakan masker saat razia penegakan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 di Lhokseumawe, Aceh, Selasa (16/3/2021). Razia tersebut untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam mematuhi prokes dan menekan penyebaran COVID-19 di Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis temuan survei mengenai perasaan seberapa takut warga Indonesia terhadap ancaman Covid-19. Hasilnya, sekitar 27 persen warga di Tanah Air merasa kurang bahkan tidak takut sama sekali tertular Covid-19.

"Ada sekitar 27 persen warga yang kurang/tidak takut tertular Covid-19. Rinciannya 12 persen kurang takut dan 15 persen tidak takut sama sekali," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani saat konferensi virtual Survei opini publik nasional SMRC bertajuk "Sikap dan Perilaku Warga Terhadap Vaksin", Selasa (23/3).

Baca Juga

Sementara itu, dia melanjutkan, 25 persen warga merasakan sangat takut menghadapi ancaman virus ini. Kemudian, dia melanjutkan, 48 persen merasa cukup takut dalam menghadapi virus ini.

Bahkan, dia melanjutkan, sekitar 20 persen warga tidak pernah atau jarang menggunakan masker ketika keluar rumah, 29 persen tidak pernah atau jarang menjaga jarak fisik, dan 13 persen tidak pernah atau jarang mencuci tangan dengan sabun dan dengan air mengalir. Artinya, ia menilai cukup banyak warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

Deni meminta kesadaran warga untuk tetap menjalankan protokol kesehatan perlu ditingkatkan. "Sebab, upaya untuk mengatasi wabah Covid-19 harus didukung oleh kepatuhan warga menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Survei bertajuk "Satu Tahun Covid-19: Sikap dan Perilaku Warga Terhadap Vaksin" dilakukan selama kurun waktu 28 Februari sampai 8 Maret 2021. Pertanyaan mendasar yang ingin dijawab dalam survei tersebut terkait bagaimana intensi warga untuk melakukan vaksinasi. Kemudian ada empat pertanyaan lainnya yang diajukan.

Survei menggunakan metodologi populasi adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilu, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (multistatge random sampling) sebanyak 1.220 responden.

Response rate atau responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1.064 atau 87 persen. Kemudian margin of error rata-rata survei sampel tersebut yaitu sebesar 3,07 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement