Kamis 29 Jun 2023 15:49 WIB

SMRC: Erick, Sandi, dan AHY Unggul dalam Bursa Cawapres

SMRC menempatkan Erick Thohir dan Sandi Uno sosok paling baik jadi cawapres Ganjar.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Erik Purnama Putra
Pendiri SMRC, Saiful Mujani memaparkan hasil survei.
Foto: istimewa/tangkapan layar
Pendiri SMRC, Saiful Mujani memaparkan hasil survei.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei pada Mei 2023. Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi tokoh paling baik sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies Rasyid Baswedan.

SMRC turut menempatkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menparekraf Sandi Salahuddin Uno sebagai tokoh paling baik menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Sedangkan, tokoh potensial sebagai cawapres Prabowo Subianto belum ada yang menonjol.

Pendiri SMRC Saiful Mujani menjelaskan, sejauh ini terdapat tiga bakal capres yang paling kompetitif. Kemudian, ada beberapa nama banyak didiskusikan potensial menjadi cawapres di tengah masyarakat dan dilaporkan oleh media massa

Antara lain, sosok Ahmad Heryawan, AHY, Airlangga Hartarto, Andika Perkasa, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Said Aqil Siroj, Sandiaga Uno, dan Yahya Chalil Staquf. Salah satu unsur yang dipertimbangkan untuk melihat potensi tokoh menjadi cawapres seberapa besar dukungan dari pemilih.

Selain itu, seberapa besar dia bisa mendongkrak suara calon presiden yang diwakilinya. "Karena itu, observasi melalui survei opini publik menjadi penting untuk memantau mana antara tokoh-tokoh itu yang paling bisa membantu nomor satu memenangkan pilpres," kata Saiful melalui rilis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Kamis (29/6).

SMRC pun membuat simulasi. Untuk komposisi Anies berhadapan dengan Ganjar dan Prabowo maka 21,9 persen responden menilai Sandi sebagai cawapres paling baik. Adapun AHY mendapatkan suara 16,7 persen, Erick Thohir 9,6 persen, Mahfud MD 9 persen, dan Khofifah Indra Parawansa 6,1 persen.

Kemudian, Airlangga Hartarto 5,7 persen, Andika Perkasa 3,5 persen, Ahmad Heryawan 1,9 persen, Said Aqil Siroj 0,8 persen, Yahya Cholil Staquf 0,5 persen, dan masih ada 24,3 persen yang belum menjawab.

Saiful menilai, Sandi dan AHY paling kompetitif untuk jadi mencawapres Anies. Namun, survei tersebut dilakukan sebelum Sandi bergabung PPP. Karena itu, nama Sandi sekarang tidak bisa dianalisis sebagai cawapres Anies.

"Karena partainya sudah mendukung Ganjar. Karena itu, jika Sandiaga Uno dikeluarkan maka AHY yang paling kompetitif untuk menjadi pendamping Anies. Selisih suara dengan tokoh lain cukup signifikan," ujar Saiful.

Untuk Ganjar berhadapan Anies dan Prabowo, sebanyak 19,4 persen menyebut Erick Thohir sebagai cawapres paling pas. Sandi mendapatkan suara 14,3 persen, Mahfud MD 13,2 persen, Khofifah 8,8 persen, AHY 8,4 persen, dan Airlangga 7,8 persen.

Kemudian, Said Aqil Siroj 2,5 persen, Yahya Cholil Staquf 1,4 persen, dan 24,3 persen belum menjawab. Saiful menyebut, perbedaan Erick dan Sandi tidak signifikan karena ada di rentang dua kali margin of error plus minus 3,1 persen.

"Selisih Erick dengan nama-nama lain selain Sandiaga cukup signifikan secara statistik," kata Saiful.

Untuk Prabowo berhadapan dengan Anies dan Ganjar maka suara capres 13,9 persen menyebut Sandi. Erick mendapatkan 11,3 persen, Mahfud 11,2 persen, Muhaimin 10,5 persen, AHY 10,2 persen, Khofifah 6,6 persen, Airlangga 5,2 persen, Yahya Cholil 4,5 persen, Said Aqil 1 persen ,dan 25,6 persen belum menjawab.

Saiful menambahkan, daftar nama tokoh yang sudah disimulasikan sebagai pendamping Prabowo tidak ada yang menonjol. Pasalnya, selisih suara antara Sandiaga, Erick, Mahfud MD, Muhaimin dan AHY kurang lebih sama.

"Tidak ada tokoh yang berbeda menurut versi masyarakat tentang siapa yang sebaiknya menjadi calon wakil untuk Prabowo Subianto," ujar Saiful.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement