REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, menyiapkan rencana cadangan untuk menjawab keraguan sebagian masyarakat terkait program vaksinasi pada saat bulan Ramadhan nanti. Rencana cadangan yang dimaksud adalah melaksanakan vaksinasi Covid-19 selepas waktu berbuka puasa atau setelah waktu shalat tarawih usai.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan, meski Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menegskan vaksinasi saat Ramadhan tidak mebatalkan puasa, namun Pemprov Jawa Tengah tetap menyiapkan antisipasi. "Sebenarnya nggak papa (vaksinasi saat berpuasa), karena vaksin tidak masuk melalui mulut dan MUI juga membolehkan. Tetapi kita tetap menyiapkan plan B-nya," ungkap gubernur, di Semarang, Sabtu (20/3).
Nantinya, kata gubernur, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah akan menyiapkan sejumlah fasilitas yang bisa melayani vaksinasi Covid-19, usai waktu berbuka puasa atau setelah shalat tarawih usai.
Maka untuk mengantisipasi hal itu, barangkali di beberapa tempat bisa dilakukan. "Atau barangkali ada yang pingsan usai disuntik vaksin "Maka kita siapkan beberapa skenario, tetapi intinya MUI sudah menyampaikan tidak ada masalah vaksinasi saat puasa," tegasnya.
Masih terkait proses vaksinasi di Jawa Tengah, gubernur juga menegaslan semua bisa berjalan dengan lancar dan pada dasarnya Jawa Tengah siap melaksanakan vaksinasi selama jatah vaksin aman.
Ganjar menyebutkan, pemerintah pusat berencana melaksanakan dropping vaksin Covid-19 dalam jumlah besar pada kisaran Mei- Juli nanti. Maka itu akan dimanfaatkan untuk memperlias cakupan program vaksinasi. "Nanti kita gaspol, tentu prioritas saat ini adalah lansia, pelayan publik termasuk guru. Karena program pembelajaran tatap muka segera digelar dan saya minta guru harus diprioritaskan mendapat vaksinasi," tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menambahkan, hari ini. Namun, ia mengaku belum menecek berapa jumlahnya. "Kebetulan, kami juga belum dikabari berapa jumlah dosis dan jenisnya, tetapi akan kami optimalkan untuk memperluas cakupan vaksinasi tersebut," tegas Yulianto.