Sabtu 20 Mar 2021 10:12 WIB

Menteri LHK Ingin Perbanyak Kampung Iklim di Kota Tangerang

Menurut Arief Rachadiono Wismansyah, sudah ada 100 kampung iklim di wilayahnya.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Foto: KLHK
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mendorong perluasan program kampung iklim di Kota Tangerang, Provinsi Banten. Hal itu seiring dengan adanya persiapan untuk memperluas program berbasis ramah lingkungan secara nasional.

"Saya memang mempersiapkan untuk perluasan program kampung iklim secara nasional karena kan yang paling penting dari yang orang sebut sebagai perubahan iklim itu adalah bagaimana di masyarakat bekerja dengan cara-cara ramah lingkungan," ujar Siti saat menyambangi TPST Benua Hijau di Kompleks Perumahan Benua Indah, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Kamis (18/3).

Kegiatan masyarakat dalam program kampung iklim, kata dia, meliputi pengelolaan sampah dan pengembangan ke arah penghijauan. Soal pengelolaan sampah, Siti menyampaikan, pihaknya terus mendorong pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di sejumlah wilayah, termasuk Kota Tangerang.

Siti meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk terus mengupayakan peningkatan penghijauan di masyarakat. Sejauh ini, kata dia, Kota Tangerang cukup baik soal penghijaun. "Saya masuk ke Kota Tangerang sudah kelihatan (penghijauannya). Mau diperluas (program kampung iklim), sambil nanti dilihat pembibitan pohon buat masyarakat bagaimana," ucap Siti.

Lokasi kunjungan Siti, yakni Kampung Benua Hijau RW 07, Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Karawaci merupakan salah satu peraih penghargaan tropi utama Program Kampung Iklim Tingkat Nasional tahun 2018 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah menyampaikan program kampung iklim yang sudah dijalankan bersama masyarakat. Dia mengakui, kondisi perubahan iklim mendorong dilakukannya program tersebut. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 100 kampung iklim di Kota Tangerang.

"Saat ini sudah ada 125 proklim (program kampung iklim) yang dibina Pemkot Tangerang. Bentuknya masif karena memang seluruh kampung harus diberikan pemahaman dan terlibat dalam menjaga lingkungan di Tangerang," kata Arief.

Arief menyebut, di wilayahnya, juga dijalankan program peduli lingkungan dengan melibatkan sekolah untuk menjadi sekolah adiwiyata. Dengan demikian, penerapan konsep ramah lingkungan menjadi lebih luas, tidak hanya di kampung, tetapi juga di lingkungan sekolah.

"Selain kampung iklim, sekolah-sekolah juga dilibatkan menjadi sekolah adiwiyata. Misal di Tangerang, sekolah ikut adiwiyata yang bisa diikutkan dari sekian ratus sekolah itu ada kuota. Terus beliau (Menteri LHK) bilang, ‘oh ya sudah dibuka saja semua sekolah biar nanti sekolah bisa mengikuti standardisasi adiwiyata, punya sertifikasi’," jelas Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement