REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menyalurkan bantuan rumah tidak layak huni (rutilahu) tahun anggaran 2021 untuk 1.480 rumah tangga miskin di Kabupaten Garut dengan besaran dana masing-masing rumah Rp 17,5 juta.
"Ini bisa membantu untuk mengurangi jumlah rumah tidak layak huni di Kabupaten Garut," kata Kepala Bidang Perumahan pada Dinas Perumahan dan Pemukiman Provinsi Jabar Eko Darmayanto, saat sosialisasi Program Rutilahu di Pendopo Kabupaten Garut, Senin (15/3).
Ia menuturkan Kabupaten Garut termasuk daerah yang masuk 10 besar mendapatkan prioritas bantuan pemberian Program RutilahuTahun Anggaran 2021 kepada rumah tangga tidak mampu sebanyak 1.480 rumah. "Untuk keseluruhan dari Jabar ini Kabupaten Garut termasuk 10 terbesar penerima bantuan tahun ini," katanya.
Bupati Garut Rudy Gunawan yang membuka acara sosialisasi Program Rutilahu itu mengatakan program tersebut merupakan bagian yang diharapkan oleh seluruh masyarakat agar mendapatkan rumah bagus dan layak huni. Bupati menyampaikan syukur mendapatkan bantuan rutilahu yang cukup banyak sehingga bisa mengurangi jumlah rutilahu di Garut yang sampai saat ini tercatat mencapai 30 ribuan rutilahu.
"Di Garut ini masih banyak, 30 ribuan rutilahu, tahun ini sekitar 4 ribu akan diselesaikan, agar angkanya terus berkurang," katanya.
Ia menyampaikan program bantuan itu akan diberikan langsung oleh Provinsi Jabar melalui rekening kelompok kerja setiap desa dengan peruntukannya membeli barang bahan bangunan rumah sebesar Rp 17,5 juta. "Semoga ini bermanfaat bagi kita semua untuk masyarakat mendapatkan rumah layak huni," katanya.
Peserta sosialiasi yang juga menjabat sebagai Ketua LPM Kecamatan Cibatu Apipudin (51 tahun) mengatakan baru tahun ini desanya mendapatkan bantuan rutilahu dari Provinsi Jabar sebanyak 15 unit. "Kebetulan desa kami baru mendapatkan kuota sekarang, Alhamdulillah berkat kerja sama antara masyarakat dan mungkin juga pemerintahan desa, untuk harapan selanjutnya mungkin kami mengharapkan program ini berkelanjutan," katanya.