Senin 08 Mar 2021 05:52 WIB

Rencana Anies Jual Saham Bir Terganjal Restu Ketua DPRD DKI

Menjual saham PT Delta Djakarta adalah janji Anies pada Pilkada DKI 2017.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto:

Sejak isu penjualan saham mira itu kembali bergulir, sejumlah fraksi di DPRD DKI sudah menyatakan sikap. Fraksi PKS, partai pengusung Anies, mendukung rencana penjualan saham itu. Fraksi PAN, yang juga mengusung Anies, juga bersikap serupa.

Sedangkan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi menolak dengan keras rencana tersebut. Pras mengatakan, PT Delta Djakarta tidak pernah mendapatkan suntikan dana dari Pemprov DKI. Justru, perusahaan tersebut selalu membagikan dividen kepada Pemprov DKI.

Oleh karena itu, kata dia, kepemilikan saham tersebut bukanlah masalah bagi Pemprov DKI. Dia pun meminta agar persoalan ini tidak dikaitkan dengan alasan agama.

"Sekali lagi bukan masalah agama halal tidak halal. Jangan dimasukkan ke ranah itu,” ujar politikus PDIP tersebut, Selasa (2/3).

Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin, menuding, Prasetyo lah penghalang utama bagi Pemprov untuk menjual saham tersebut. Sebab, Pras sebagai Ketua DPRD DKI tidak pernah mengagendakan sidang persetujuan pelepasan saham tersebut sejak surat diberikan Pemprov DKI pada 2018 silam.

"Setiap kegiatan di DPRD yang berhak mengagendakan kan pimpinan dewan. Kita anggota cuma tinggal diundang saja. Kalau pimpinan dewan tidak mengagendakan, tidak ada tanda tangan ketua, tidak bisa jalan kegiatan di DPRD," kata Arifin, Ahad (7/3).

Padahal, lanjut dia, sejumlah fraksi sudah mendukung pelepasan saham tersebut. Di antaranya PKS, PAN, Gerindra, dan Golkar. "Yang bersikukuh sebenarnya paling cuma PDIP. (Sedangkan) ketua dewan kan Pak Pras dari PDIP," kata dia.

Arifin pun meminta agar Pemprov DKI melakukan lobi-lobi politik agar Prasetyo mau mengagendakan sidang persetujuan penjualan saham tersebut. "Kita fraksi pendukung gubernur (PKS, Gerindra, PAN) akan lakukan lobi politik juga supaya pimpinan dewan, terutama ketua dewan, mau mengagendakan," ungkap Arifin.

Republika telah mencoba menghubungi Prasetyo melalui pesan singkat maupun via sambungan telepon berulang kali. Namun, hingga berita ini ditulis, ia tak merespons.

Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono juga tak merespons permintaan komentar dari Republika. Padahal, ia sudah membaca pesan yang dikirimkan Republika lewat aplikasi perpesanan WhatsApp.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement