REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Inas Widyanuratikah, Muhammad Nursyamsi
Universitas Gadjah Mada (UGM) akan menggandeng pihak swasta untuk mempercepat akselerasi produksi Genose secara massal. Pendanaan percepatan produksi alat screening Covid-19 berbasis embusan napas itu juga akan didukung oleh bank BUMN.
“Akselerasi produksi Genose sedang dalam proses pembentukan kerjasama dengan perusahaan publik elektronik nasional terpercaya,” kata Rektor UGM Panut Mulyono saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (5/3).
Ke depannya, Panut berharap ada dukungan dari Kementerian Kesehatan terkait penggunaan Genose di ekosistem kesehatan. Menurut dia, persoalan inovasi dari sumber daya peneliti selama ini berada pada tahap hirilisasi atau industri yang berniat memproduksi hasil temuan baru menjadi produk yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
Sementara untuk ventilator ICU hingga saat ini masih dilakukan uji diagnostik, tepatnya proses akhir uji klinis. Setelah selesai, Panut menyatakan akan menindaklanjuti dengan proses-proses perizinan lainnya.
Ketua Tim Pengembang Genose UGM Kuwat Triyana mengatakan, dalam waktu dekat sedang diusahakan untuk program percepatan produksi Genose. Dia menyebut, sebentar lagi akan masuk investor dan industri swasta nasional yang akan ikut terlibat. “Saya baru pulang dari Jakarta tadi (Jumat) pagi dalam urusan itu,” kata Kuwat.
Ia menjelaskan, percepatan ini juga termasuk bentuk upaya intervensi dari pemerintah dalam peningkatan produksi Genose. “Pemerintah turun tangan karena potensi pasarnya sangat tinggi. Bukan hanya untuk Covid-19,” kata dia.
Pada Senin (1/3), UGM melepas 2.201 unit Genose untuk didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. Alat yang digunakan untuk screening Covid-19 ini akan ditempatkan di fasilitas pelayanan kesehatan, instansi pemerintahan, institusi pendidikan, perusahaan, serta beberapa fasilitas umum lainnya.
Juru bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengatakan, holding BUMN farmasi menyampaikan komitmennya dalam mendukung pengembangan produk farmasi dalam negeri, termasuk Genose. Bambang mengatakan, kerja sama produksi Genose akan tergantung UGM yang memproduksi alat tersebut.
Sejauh ini, kata Bambang, holding BUMN farmasi baru bekerja sama dengan UGM dalam distribusi Genose melalui anak usaha Indofarma, yakni Indofarma Global Medika. “(Kerja sama produksi) tergantung kesediaan dari UGM. Kami tidak tahu apakah UGM sudah menggandeng mitra yang saat ini sudah produksi,” ujar dia.