Kamis 25 Feb 2021 06:43 WIB

Menaker-Menparekaf Siapkan Tenaga Kerja di Wisata Prioritas

Menaker akan memperkuat nota kesepahaman dengan menyiapkan 500 ribu pekerja trampil

Rep: amri amrullah/ Red: Hiru Muhammad
Petugas keamanan berjaga di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Pihak TWC Borobudur menutup kawasan wisata selama dua hari guna mendukung program Jateng Di Rumah Saja pada tanggal (6-7/2/2021) yang dicanangkan pemerintah provinsi Jawa Tengah guna menekan penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Petugas keamanan berjaga di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Pihak TWC Borobudur menutup kawasan wisata selama dua hari guna mendukung program Jateng Di Rumah Saja pada tanggal (6-7/2/2021) yang dicanangkan pemerintah provinsi Jawa Tengah guna menekan penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, dan Menteri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf) Sandiaga Salahudin Uno kerjasama mewujudkan program tenaga kerja tujuan wisata super prioritas dan Ekonomi Kreatif. Kerjasama ini dibicarakan setelah pertemuan keduanya di kantor Kemnaker, Jakarta Selatan, Rabu (24/2).

Menaker Ida menerima Kemenparekaf Sandiaga Salahudin Uno selama 60 menit, membahas program Duta Wisata dan Ekonomi Kreatif, peningkatan kompetensi tenaga kerja pada sektor ekonomi kreatif, dan sinergi Balai Latihan Kerja (BLK).

Usai pertemuan, Menaker Ida mengatakan pihaknya akan terus memperkuat nota kesepahaman dengan Kemenparekaf untuk menyiapkan 500 ribu pekerja terampil di sektor pariwisata sepanjang tahun 2021. Hal ini untuk mendukung terwujudnya 5 destinasi super prioritas di Indonesia yang tengah di bangun.

Kelima destinasi super priortas tersebut yakni Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo. "Sebenarnya semua itu sudah berjalan, jadi tinggal kita perkuat lagi dengan kedatangan Pak Menparekaf ke kantor Kemnaker. Kami akan intervensi untuk peningkatan SDM terutama di lima destinasi super prioritas," kata Menaker Ida.

Ditegaskan Menaker Ida, langkah untuk menyiapkan ratusan ribu pekerja terampil tersebut merupakan bagian dari 2 program besar Kemnaker untuk pemulihan di sektor pariwisata yaitu peningkatan keterampilan SDM dan perluasan kesempatan kerja di kawasan pariwisata setempat."Kemnaker juga membangun komunitas berbasis kejuruan pariwisata dan perhotelan. Total BLK Komunitas yang telah dibangun sejak 2017-2020 sebanyak 2.127 BLK Komunitas di seluruh Indonesia," katanya.

Selain BLK Komunitas, Menaker Ida menegaskan pihaknya akan terus memperkuat nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk menjadikan Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi duta wisata. Sebagai duta wisata, selain akan mewakili Indonesia di luar negeri dan memperkenalkan Indonesia di mata dunia, PMI juga dapat menjadi pahlawan bagi pariwisata Indonesia."Kita sudah punya MoU untuk menjadikan PMI kita duta wisata dan kita akan perkuat MoU itu. PMI kita sebenarnya bisa menjadi ujung tombak pengembangan pariwisata di Indonesia," ujarnya.

Menaker Ida menambahkan, sektor pariwisata tidak hanya diisi oleh pekerja formal namun juga informal. Selain itu, terdapat dua sektor lainnya yaitu kuliner lokal dan kerajinan lokal yang saat ini dianggap potensial.

“Kami punya BLK yang dikelola oleh Pemerintah Pusat, ada juga BLK yang dikelola oleh Pemerintah Daerah. Kami akan terus sinergikan karena tidak sedikit kompetensi SDM yang harus kita bangun. Di samping itu Kami juga punya BLK komunitas, karena banyak BLK komunitas itu yang jurusannya pariwisata,” ujar Menaker Ida.

Sementara Menparekraf Sandiaga Uno mengakui pertemuan dengan Menaker Ida Fauziyah untuk berkordinasi beberapa program. Salah satunya yakni program duta wisata dan ekonomi kreatif bagi PMI. Kedua, kolaborasi Kemnaker-Kemenparekaf dalam peningkatan kompetensi terutama 34 juta lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif."Untuk BLK komunitas ini saya sangat terkesan karena ini betul-betul langsung ada di tengah masyarakat untuk meningkatkan sektor pelayanan," katanya.

Menteri Sandi menyatakan, pihaknya bersama Kemnaker juga sepakat untuk sharing data di sistem informasi ketenagakerjaan (SISNAKER). "Kami juga sedang kembangkan sehingga data ini nanti bisa diintervensi dan dieksekusi sehingga tepat sasaran khususnya di 34 juta lapangan pekerjangan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement