REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengupayakan rapid test antigen secara massal sebagai upaya penyaringan (screening) Covid-19 terhadap pengungsi banjir. Langkah ini dilakukan menyusul banyaknya jumlah pengungsi akibat bencana banjir di sejumlah daerah sehingga dikhawatirkan menjadi klaster penularan baru.
"Pencegahan ini dapat dilakukan melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat termasuk juga skrining melalui rapid test antigen. Sehingga mereka yang positif dapat segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan di daerahnya untuk memperoleh penanganan lebih lanjut," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam siaran pers, Rabu (24/2).
Dalam penanggulangan bencana alam, Wiku berharap, para petugas yang berada di posko Covid-19 daerah juga dapat membantu penyediaan kebutuhan pengungsi, sekaligus mengawasi kepatuhan terhadap protokol kesehatan. "Hal ini agar para pengungsi tidak tertular Covid-19. Sehingga pengungsian tidak menjadi klaster baru," katanya.
Wiku menambahkan, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memberi perhatian penuh terhadap pengungsi, kerusakan, serta proses rehabilitasi banjir yang terjadi. "Semoga bencana banjir yang sedang dihadapi beberapa provinsi dapat segera teratasi," katanya.