REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil pandemi Covid-19 mengajarkan semua pihak untuk intens memperkuat infrastruktur kesehatan. Mulai dari rumah sakit sampai puskesmas. Menurut Ridwan Kamil, saat ini Jabar masih membutuhkan sekitar 7.000 puskesmas dan 25 rumah sakit supaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat Jabar semakin prima.
"Jabar hanya punya sekitar 1.000 puskesmas untuk 50 juta. Jika merujuk pada standar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) seperti Thailand, kita masih butuh 7.000 puskesmas," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Selasa malam (24/2).
Emil pun mengapresiasi penanganan Covid-19 di Kota Banjar. Berdasarkan level kewaspadaan periode 8 sampai 14 Februari 2021, Kota Banjar masuk zona kuning (risiko rendah). Selain itu, per 11 Februari 2021, tidak ada desa/kelurahan di Kota Banjar yang berstatus zona merah (risiko tinggi). Dari 25 desa/kelurahan, 9 desa/kelurahan berstatus Zona Hijau, 16 desa/kelurahan masuk Zona Kuning.
"Saya titip PPKM diteruskan sampai 8 Maret. Karena PPKM dilaksanakan serentak sehingga dampaknya sangat baik terhadap pengendalian Covid-19 di Jabar," katanya.
Emil sendiri meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asih Husada Langensari Kota Banjar belum lama ini. Emil berharap kehadiran RSUD Asih Husada Langensari dapat membuat pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Kota Banjar semakin baik.
"Dalam pelayanan pembangunan kepada masyarakat dari indeks pembangunan manusia ada tiga, yaitu pendidikan, daya beli, dan kesehatan," kata Emil.
"Dengan hadirnya RSUD Asih Husada Langensari, semoga menjadikan Kota Banjar sebagai kota dengan pelayanan kesehatan terbaik di Jabar," imbuhnya. N Arie Lukihardianti