Selasa 23 Feb 2021 16:13 WIB

Ribuan Hektare Tanaman Padi di Pantura Puso Akibat Banjir

Di musim tanam rendengan ini, petani sudah mengalami dua kali gagal tanam.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Petani mengamati sawahnya yang rusak akibat terendam banjir di Desa Pengauban, Lelea, Indramayu, Jawa Bara. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu mencatat sedikitnya 13.677 hektare lahan sawah di Indramayu rusak akibat terdampak banjir beberapa hari lalu.
Foto:

Sementara itu, menanggapi kondisi yang dialami para petani terdampak banjir, Wasman menyatakan, tengah mengusulkan alokasi pupuk dan benih bagi petani yang melakukan tanam ulang. Usulan tersebut dimasukkan dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).

"Kami tengah mengusulkan ke pemerintah pusat untuk bantuan ulang pupuk dan benih, khusus untuk petani  yang sawahnya harus tanam ulang akibat banjir," kata Wasman.

Tak hanya di Kabupaten Cirebon, kondisi serupa juga dialami para petani di Kabupaten Indramayu. Banjir telah menyebabkan sedikitnya 5.112 hektare areal tanaman padi mengalami puso.

Tanaman padi yang mengalami puso itu tersebar di berbagai kecamatan. Wilayah yang paling parah terletak di Kecamatan Losarang sebanyak 2.113 hektare dan Kandanghaur 2.030 hektare.

Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, mengatakan, para petani sangat membutuhkan benih dan pupuk untuk melakukan proses tanam ulang.

"Kami minta ada tambahan alokasi pupuk bersubsidi bagi petani yang sawahnya puso akibat banjir," tutur Sutatang.

Dihubungi terpisah, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Indramayu, Dalam, juga meminta agar Dinas Pertanian segera mengusulkan bantuan ke Kementerian Pertanian, baik berupa benih maupun pupuk untuk tanam ulang.

Dalam berharap, pemerintah pusat menambah alokasi pupuk bersubsidi bagi petani di Kabupaten Indramayu yang sawahnya kebanjiran. Pasalnya, alokasi pupuk bersubsidi sudah habis digunakan untuk pemupukan sebelum datangnya banjir.

 

"Yang kemarin saja dapatnya susah dan sudah habis. Sekarang malah kena banjir," tandas Dalam. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement