Merespons banjir tersebut, BPBD Kabupaten Karawang bersama TNI, Polri dan organisasi perangkat daerah terkait serta sukarelawan membantu evakuasi warga di lokasi terdampak. BPBD juga mengoperasikan dapur umum untuk penyedian kebutuhan nutrisi warga terdampak.
Raditya menambahkan, tidak semua warga yang mengungsi menuju titik pengungsian, sebagian warga mengungsi ke rumah kerabat, masjid dan hotel. Sementara itu, BNPB telah memberikan dukungan berupa pendampingan pos komando penanganan banjir, bantuan dana siap pakai sebesar Rp 250 juta, 10.000 buah masker, 80 buah selimut, dan lampu garam sebanyak 300 buah.
BNPB juga mengirim 1 perahu karet dan 10 buah pelampung yang dibutuhkan saat evakuasi warga. Pemerintah Kabupaten Karawang sebelumnya telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir terhitung 8 Februari hingga 21 Februari 2021. Dengan kondisi saat ini, pemerintah daerah akan memperpanjangnya hingga 14 hari ke depan.
Kondisi terakhir terpantau banjir masih menggenangi rumah-rumah warga. Sementara itu, penerangan listrik PLN dan suplai air dari PDM di Kabupaten Karawang masih dalam kondisi padam.
Selain itu, jumlah masyarakat terdampak, pengungsi dan pelayanan dapur umum yang dikelola secara mandiri oleh warga belum terdata semua. Kepala BNPB Doni Monardo dijadwalkan untuk melihat kondisi dampak banjir di wilayah Karawang dan Bekasi pada hari ini, Ahad (21/2).