REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 306 anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menjalani tes urine pada Jumat (19/2). Tes urine merupakan tindaklanjut daripada kasus mantan Kapolsek Astana Anyar dan jajarannya yang terlibat penyalahgunaan narkoba beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan setelah dilakukan tes urine, semuanya dinyatakan negatif narkoba. "Hasil tes seluruhnya negatif," kata Yusri, melalui keterangannya, Jumat (19/2).
Menurut Yusri, anggota Ditresnarkoba Polda Metro Jaya seluruhnya berjumlah 423 personil. Namun, hanya 306 anggota yang bisa melaksanakan tes urine, sementara sisanya sedang menjalani tugas. Menurutnya, pemeriksaan tersebut melibatkan tim medis dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Metro Jaya dan pengawasan dari Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam).
"Jumlah seluruhnya anggota Ditresnarkoba Polda Metro Jaya 423 personil. Yang belum melakukan test urine sebanyak 117 orang, karena tugas dan lepas dinas," ungkap Yusri.
Sebelumnya Propam Polri dan jajaran polda akan menggelar operasi cek urine seluruh petugas. Hal itu dilakukan sebagai upaya menindaklanjuti adanya anggota Polri yang terlibat penyalahgunaan narkoba. Tidak hanya di Polda Metro Jaya, operasi tes urine tersebut akan diadakan serentak di seluruh wilayah Indonesia.
"Kita akan melakukan cek urine terhadap anggota yang berdinas di lokasi-lokasi yang banyak tempat hiburan, dan juga menjadi perdagangan narkoba untuk upaya pencegahan," jelaa Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Jumat (19/2).
Lebih lanjut, Sambo mengatakan, pihaknya akan melakukan tes urine itu secara rutin. Tes urine, lanjutnya, bakal dilakukan kepada anggota yang diduga sebagai pengguna. Menurutnya, tes urine ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dini Anggota Polri terlibat dan terjerumus dalam lingkaran penggunaan dan peredaran naskoba.