Sementara itu, petani di wilayah lain yang juga terdampak banjir di antaranya di Desa Pangauban, Kecamatan Lelea. Tanaman padi di sejumlah titik di desa itu mengalami kerusakan parah dan tidak bisa diselamatkan.
Salah seorang petani di Desa Pangauban, Rasmin menyebutkan, kondisi itu terutama terjadi pada sawah yang berada di pinggir sungai. Sedangkan sawah yang jauh dari sungai, masih bisa selamat meski juga ikut terendam.
"Alhamdulillah tanaman padi saya bisa selamat. Kalau yang lainnya, banyak yang rusak," tutur petani yang memiliki tanaman padi seluas satu hektare tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Takmid, tidak berada di kantornya saat hendak dikonfirmasi.
Berdasarkan data yang dirilis Diskkominfo Kabupaten Indramayu, pada 12 Februari 2021 pukul 10.00 WIB, banjir yang menerjang sepekan lalu telah merendam tanaman padi seluas 13.677 hektare. Tanaman padi itu tersebar di 27 kecamatan dari total 31 kecamatan di Kabupaten Indramayu.
Adapun 27 kecamatan itu, yakni Kecamatan Anjatan, Arahan, Balngan, Bangodua, Bongas, Cikedung, Gabuswetan, Gantar, Haurgeulis, Jatibarang, Juntinyuat, Kandanghaur, Kedokanbunder, Kertasemaya, Krangkeng, Kroya, Lelea, Lohbener, Losarang, Pasekan, Patrol, Sindang, Sukagumiwang, Sukra, Terisi, Tukdana dan Widasari.
Dari wilayah tersebut, lahan sawah yang terendam banjir paling parah terletak di Kecamatan Kandanghaur seluas 2.492 hektare. Setelah itu, Kecamatan Losarang seluas 2.107 hektare, Haurgeulis 1.440 hektare, Gabuswetan 1.072, Terisi 930 hektare dan Tukdana 730 hektare.