REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyidin Yassin di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/2) siang ini. Salah satu yang dibahas dalam pertemuan bilateral itu terkait isu Rohingya dan masalah politik di Myanmar.
"Tadi membahas isu kawasan dan dunia termasuk perkembangan yang terjadi di Myanmar," kata Jokowi.
Jokowi dan PM Malaysia menyampaikan keprihatinannya terkait isu politik yang tengah terjadi di Myanmar. Indonesia dan Malaysia pun berharap perbedaan politik di Myanmar dapat diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Untuk mewujudkan visi komunitas ASEAN, Presiden menekankan agar seluruh negara anggota ASEAN terus menghormati prinsip-prinsip piagam ASEAN terutama prinsip rule of law, good governance, demokrasi hak asasi manusia dan pemerintahan yang konstitusional. Jokowi dan PM Muhyiddin juga memerintahkan dua menteri luar negerinya untuk membahas perkembangan politik di Myanmar ini dengan Ketua ASEAN. Keduanya mendorong agar digelar pertemuan khusus menteri luar negeri ASEAN.
"Tadi secara detil juga kami sudah berbicara dengan Bapak Perdana Menteri mengenai ini," ujar Jokowi.
Selain itu, dalam pertemuan bilateral ini, kedua pemimpin juga membahas mengenai isu Rohingya. Jokowi berharap, masalah Rohingya tetap menjadi perhatian ASEAN.