Jumat 05 Feb 2021 08:50 WIB

Trik Tembus Jurnal Internasional

Untuk menembus jurnal internasional butuh persiapan  matang, serius dan konsisten.

Prodi Hubungan Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menggelar webinar bertajuk
Foto: Dok UBSI
Prodi Hubungan Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menggelar webinar bertajuk "Kiat Tembus Jurnal Internasional", Rabu (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, publikasi hasil penelitian melalui tulisan dalam bentuk jurnal jadi keharusan. Hasil penelitian biasanya disebarluaskan melalui jurnal. Jurnal ilmiah ada terbitan nasional, ada pula yang dikeluarkan oleh pihak internasional atau disebut jurnal internasional.

Dalam rangka peningkatan kualitas penulisan artikel ilmiah dan menghidupkan budaya menulis di kalangan dosen, Program Studi (Prodi) Hubungan Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) sukses melangsungkan webinar bertajuk ‘Kiat Tembus Jurnal Internasional‘.

Kegiatan yang  diperuntukkan bagi dosen di lingkungan Fakultas Komunikasi dan Bahasa kampus UBSI jadi salah satu kegiatan yang dirancang guna menggiatkan kembali gairah pertemuan ilmiah melalui kegiatan webinar. 

Fifit Fitriansyah selaku pemateri serta staf prodi Hubungan Masyarakat kampus Universitas BSI memaparkan bahwa seyogyanya untuk menembus jurnal internasional dibutuhkan persiapan yang matang, serius dan konsisten dalam menjalaninya.

“Sebab, ini bukan hal yang mudah.  Namun bukan pula dikatakan sulit selama peneliti mau mencoba dan memulai menulisnya. Yang perlu diperhatikan dalam memilih jurnal internasional yakni kenali terlebih dahulu jurnal yang akan dituju dengan mempelajari secara cermat serta sering bergabung baik dalam wadah penulisan artikle ilmiah ataupun melalui forum conference,“ papar Fifit, Rabu (3/1).

Ia menambahkan, tidak hanya sebagai pemenuhan kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi, memiliki artikel yang dipublikasikan di jurnal internasional akan menambah pengalaman serta kesempatan dalam mengembangkan tulisan yang lebih luas lagi.

“Mengacu pada PO PAK KJA/P dosen 2019 setidaknya ada beberapa kriteria jurnal ilmiah internasional,  di antaranya memenuhi kaidah ilmiah dan etika akademik, memiliki ISSN, memiliki terbitan versi online, memiliki tujuan publikasi hasil riset  dan  konsep ilmiah, jumlah artikel setiap terbitan ‘wajar‘, menggunakan bahasa resmi PBB, penulis minimal dari dua negara dan dewan redaksi minimal dari empat negara  dan  identitasnya dapat ditelusuri daring serta proses review dilakukan dengan baik dan benar,“ jelasnya.

Ita Suryani selaku kepala Program Studi Hubungan Masyarakat kampus Universitas BSI menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wadah bagi dosen dalam melakukan penelitian berbagi ilmu yang diharapkan dapat menambah wawasan serta semangat dosen dalam menulis artikel ilmiah khususnya di jurnal internasional.

“Adanya kegiatan ini tidak hanya menambah pengetahuan dan kemampuan dosen dalam menulis artikel di jurnal internasional, tapi  juga mampu mempertanggungjawabkannya," ujar Ita.

Baitunnisa, dekan Fakultas Komunikasi dan Bahasa kampus UBSI menyampaikan,  selain dapat menuangkan ide penelitiannya dalam bentuk karya ilmiah,  seorang dosen juga seharusnya mampu mempertanggungjawabkan apa yang ditulis dan dipublikasikan  dengan menghidanri plagiarisme. 

"Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan memacu motivasi para dosen di lingkungan Fakultas Komunikasi dan Bahasa  kampus UBSI untuk terus kreatif menuangkan ide-ide salam sebuah karya ilmiah," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement