Rabu 03 Feb 2021 14:51 WIB

Panen Sorgum, Ratusan Masyarakat Iringi Gubernur Babel

Sorgum sebagai bahan makanan alternatif pengganti beras

Masyarakat Kelurahan Lubuk Kelik, Sungailiat, Kabupaten Bangka untuk mengiringi Gubernur Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman memanen sorgum, di kebun sorgum milik Haji Bambang.
Foto:

Fokus ke pertanian

Pemprov kata gubernur, memang memfokuskan diri untuk mempertahankan kesinambungan ekonomi, salah satunya dengan menguatkan para petani. "Dan pemerintah yang tidak memperhatikan nasib para petani, saya rasa sangat keliru," tegasnya.

Gubernur Erzaldi juga memotivasi para penyuluh pertanian agar tidak sekadar mengajar para petani cara bercocok tanam tetapi lebih aktif dalam memberikan pemahaman kepada para petani bahwa pertanian itu ada ladang bisnis yang apabila tekun dijalani akan menjadi usaha yang menjanjikan, dengan pemanfaatan lahan yang optimal dan pasarnya ada untuk hasil tanamnya.

"Jangan menyuruh petani menanam sesuatu apabila pembelinya tidak ada," pungkasnya

Sementara itu, Bambang Prayito, selaku penggagas sorgum di Babel berinisiatif untuk menanam sorgum dikarenakan budidaya yang efektif dan cocok untuk cuaca dan kondisi tanah di Babel. "Sorgum mendekati beras, dan semua kondisi tanah bisa, hama sangat kecil, serta kemarau panjang tidak mempengaruhi cuaca," jelasnya.

Di lahan seluas empat hektar, Haji Bambang- sapaan akrabnya, menerangkan bahwa sorgum dalam sekali tanam dapat untuk empat kali panen, dengan proses hingga panen hanya 100 hari. "Untuk saat ini kami menjual beras sorgum Rp 12 ribu per kilogram," jelasnya.

Kepala Dinas pangan dan pertanian, Juaidi turut mendukung budi daya sorgum di Babel, dikarenakan kontur tanah Babel yang marginal membuat sorgun tetap tumbuh dikarenakan aslinya tumbuh di kawasan kering di Afrika. "Produksi beras kita saat ini hanya 30 persen, dan ini salah satu solusi untuk menambah produksi pangan kita," jelasnya.

Di ujung acara, gubernur menyempatkan diri mencoba olahan sorgum mulai dari puding, bolu dan bubur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement