Senin 01 Feb 2021 05:41 WIB

Khofifah: NU Memiliki Semangat yang Lengkap

NU bisa menjadi pionir untuk bangkit mengaplikasikan komitmen kebangsaan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghadiri peringatan HUT KORPRI ke-49 di Surabaya, Ahad (29/11).
Foto:

Khofifah melanjutkan, jika dulu komitmen kebangsaan diwujudkan dengan angkat senjata, belum tentu relevan di masa kini. Sebab, bentuk penjajahan sudah berwujud pada digitalisasi, ekonomi, serta upaya merusak idealisme.

Karena itu, satu cara untuk memeranginya adalah menjaga integritas, menguatkan keilmuan, serta meneguhkan persatuan dan kesatuan. Yakni melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. 

Terutama karena NU memiliki ribuan santri, menurutnya, pengembangan SDM santri sangat penting. Untuk itu, NU bisa menjadi pionir untuk bangkit mengaplikasikan komitmen kebangsaan dan mewujudkan motivasi NU membangun nasionalisme. 

"Santri akan menjadi pemimpin masa depan. Bisa jadi, seorang santri kelak akan menjadi kiai. Dia menjadi panutan santrinya. Integritas dan idealisme menjadi modal santri tersebut. Mereka bisa menguatkan komitmen kebangsaan di lingkungan santrinya," kata Khofifah.

Menurutnya, santri yang terjun di masyarakat juga bisa menjadi panutan. Perilaku santri yang didasari integritas itu akan menumbuhkan empati dari masyarakat. Komitmen kebangsaan bisa diwujudkan pada implementasi kehidupan sosial.

"Sekali lagi, santri merupakan pionir yang bisa mengharumkan nama NU, mengemban amanah NU, serta mewujudkan motivasi NU seperti yang diharapkan oleh para pendiri NU," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement