Kamis 02 May 2024 23:35 WIB

Hari Pendidikan, Khofifah Ajak Maksimalkan Merdeka Belajar

Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Khofifah mengajak maksimalkan Merdeka Belajar.

Seorang guru menyampaikan materi pelajaran saat proses belajar mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Khofifah mengajak maksimalkan Merdeka Belajar.
Foto: ANTARA/Andi Bagasela
Seorang guru menyampaikan materi pelajaran saat proses belajar mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Khofifah mengajak maksimalkan Merdeka Belajar.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh insan pendidikan di Jatim untuk menyambut peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada Kamis, dengan semangat memaksimalkan implementasi Merdeka Belajar.

"Ini sejalan dengan tema Hardiknas 2024 yaitu ‘Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar’. Tema ini sangat relevan dan kian menguatkan dengan apa yang diajarkan oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewanatara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (2/5/2024).

Baca Juga

Konsep Merdeka Belajar diyakini Khofifah mampu mencetak generasi masa depan bangsa yang tanggap dalam menjawab tantangan zaman.

"Di tengah kondisi dunia global yang sangat mengedepankan inovasi dan kreativitas, konsep Merdeka Belajar dalam kurikulum pendidikan sangat dibutuhkan karena mengedepankan kemandirian," kata Khofifah.

"Konsep Merdeka Belajar tidak hanya membebaskan guru untuk berinovasi, tetapi juga memberdayakan siswa sebagai agen perubahan hingga menjadi problem solver yang mampu menjawab setiap tantangan yang ada di hadapan mereka," tambahnya.

Dalam koridor kurikulum Merdeka, guru diajak untuk aktif dalam aktivitas terkait pembelajaran, menggali minat dan bakat siswa, serta berpartisipasi dalam pembentukan lingkungan belajar yang inklusif dan beragam.

Dengan sistem tersebut, siswa juga diajak untuk aktif mendorong kemandirian belajar untuk memperkuat keterampilan siswa dan meningkatkan daya saing mereka di banyak aspek.

"Sistem pendidikan seperti ini jika diimplementasikan secara baik akan mampu membiasakan anak sejak dini untuk mandiri, berpikir kritis, menciptakan inovasi, hingga berani menginisiasi sebuah kreativitas. Karakter seperti yang dibutuhkan dunia saat ini dan masa depan," ujarnya.

Selama memimpin Jawa Timur, wanita yang kini juga menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU ini telah membuktikan keriusannya dalam memaksimalkan implementasi kurikulum Merdeka.

Bahkan, Khofifah juga menerima penghargaan dari Kemendikbudristek karena Jatim berhasil menjadi provinsi dengan jumlah sekolah terbanyak nasional yang sudah menerapkan Implementasi Kurikulum merdeka.

Dari jumlah 4.157 lembaga SMA/SMK dan SLB di Jatim, 99 persen lembaga sekolah di Jatim sudah menerapkan IKM. Diketahui hanya 48 lembaga yang belum melaksanakan IKM karena ada permasalahan akun. Dengan jumlah ini Jatim juga menjadi provinsi terbanyak yang memanfaatkan akun belajar.id untuk mengakses kebutuhan kegiatan belajar-mengajar.

"Salah satu bukti kesuksesan dari penerapan Merdeka Belajar adalah Jatim menjadi daerah dengan penerimaan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tertinggi di Indonesia selama empat tahun berturut-turut. Baik yang jalur tanpa tes maupun dengan tes," ujar Khofifah yang juga mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement