Ahad 31 Jan 2021 13:04 WIB

Teknologi GPS Mudahkan Pelaporan dan Penjemputan Sampah

Aplikasi ini memudahkan warga dan petugas kebersihan berinteraksi menjaga kebersihan.

Dosen STMIK Nusa Mandiri menciptakan aplikasi pemanfaatan teknologi GPS untuk pengelolaan sampah.
Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri
Dosen STMIK Nusa Mandiri menciptakan aplikasi pemanfaatan teknologi GPS untuk pengelolaan sampah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampah masih menjadi isu penting permasalahan dunia. Indonesia disebut menjadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia. Kebiasaan buruk masyarakat dalam membuang sampah secara sembarangan menjadi faktor penyebab menumpuknya sampah. Selain itu, keterbatasan akses terhadap petugas kebersihan menjadi pemicu juga. 

Saeful Bahri, Satia Husada, dan Jamal Maulana Hudin – ketiganya dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri -- memberikan solusi dengan memanfaatkan teknologi Global Positioning System (GPS) untuk pelaporan dan penjemputan sampah kepada petugas kebersihan berbasis android. 

“Terkendalanya petugas kebersihan dalam mengakses titik-titik pembuangan sampah menjadi pemicu penumpukan sampah. Sehingga,  diperlukan kesadaran masyarakat untuk melaporkan titik pembuangan sampah, kemudian petugas kebersihan akan menjemput sampah sesuai titik pelaporan masyarakat,” jelas Saeful melalui rilis,  Kamis (28/1). 

Ia menjabarkan, penelitian ini  memanfaatkan teknologi geotagging untuk menentukan keberadaan titik sampah, dan geolocation untuk mencari di  mana saja lokasi sampah. 

“Sistem ini diaplikasikan kedalam sebuah aplikasi yang bisa di akses pada perangkat smartphone. Sehingga,  masyarakat hanya perlu melaporkan saja, dan petugas kebersihan yang akan bertindak,” ujarnya. 

Aplikasi ini memiliki menu lapor sampah yang berguna untuk melaporkan titik keberadaan sampah serta lokasi petugas sampah yang ditemukan oleh warga. Menu selanjutnya adalah 5M Tip yang berfungsi untuk menampilkan  tips pencegahan demam berdarah dan dampak dari penumpukan sampah. 

“Fitur yang diberikan oleh aplikasi ini adalah lokasi keberadaan dari titik sampah yang kita laporkan dan keberadaan petugas yang akan mengambil sampah tersebut. Seperti saat memesan makanan pada ojek online, aplikasi ini juga memberikan fitur yang sama. Sehingga diperlukan ijin untuk mengakses GPS pada ponsel,” ungkap Saeful. 

Aplikasi pelaporan dan pengangkutan sampah ini telah berhasil dikembangkan dan diujikan sesuai dengan fungsionalitas yang telah ditetapkan. Dengan adanya sistem aplikasi ini, Saeful berharap dapat memudahkan warga dan  petugas kebersihan untuk sama-sama berinteraksi menjaga kebersihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement