REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia harus melakukan banyak inovasi dalam mempercepat perekonomian. Bambang menyebut inovasi menjadi kunci bagi Indonesia dalam mendatangkan invetasi yang berujung pada peningkatkan ekonomi.
"Dalam Global Innovation index 2020, Indonesia hanya menempati peringkat ke-85 dan kita berada di bawah negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, serta juga negara maju seperti Korea Selatan," ujar Bambang dalam Webinar Forum Diskusi Salemba 46 bertajuk "Outlook Perekonomian Indonesia 2021" di Jakarta, Sabtu (30/1).
Bambang mengatakan ada sejumlah faktor yang menyebabkan inovasi Indonesia masih tertinggal, mulai dari faktor itu institusi kelembagaan yang belum sepenuhnya mendukung adanya inovasi; kualitas sumber daya manusia dan kualitas riset yang belum bisa melahirkan inovasi yang kompetitif; serta bussiness sophistication atau tingkat kecanggihan yang dianggap belum mampu mendorong iklim inovasi yang kondusif. Tiga faktor tersebut menjadi kunci utama dalam perbaikan inovasi Indonesia.
"Kita berupaya mengalihkan dari ekonomi yang masih berbasis sumber daya alam atau berbasis efisiensi menjadi ekonomi yang berbasis inovasi, maka institusi, SDM, dan tingkat kecanggihan harus menjadi perhatian untuk diperbaiki," ucap Bambang.