Jumat 29 Jan 2021 16:54 WIB

Kasus Klaster Pesantren di Garut Terus Bertambah

Dua pesantren di Kecamatan Bungbulang menjadi klaster penyebaran Covid-19. 

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengunjungi salah satu pesantren yang menjadi klaster penyebaran Covid-19 di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Selasa (27/10).
Foto:

Menurut dia, seluruh santri yang terkonfirmasi positif berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG). Seluruh santri itu tah dibawa ke Rumah Sakit Medina untuk menjalani isolasi. Sementara santri yang negatif menjalani karantina di pesantren masing-masing. 

"Kegiatan di dua pesantren itu dihentikan sementara," kata dia.

Caca mengatakan, untuk kebutuhan hidup para santri, pihaknya akan memberikan jatah hidup (jadup). Namun, pihak kecamatan masih berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terkait jadup untuk santri yang menjalani isolasi di pesantren. 

"Saya akan berusaha mengajukan ke Satgas Covid-19 Kabupaten Garut," kata dia.

Ihwal penyebab penyebaran kasus Covid-19 di lingkungan pesantren, Caca mengatakan, di Pesantren Rajawali sebelumnya ada santri yang baru kembali dari Bandung. 

Santri itu mengeluh sakit setelah dari rumahnya di Bandung. Diduga, Covid-19 di lingkungan pesantren itu berawal dari santri tersebut. 

Sementara di lingkungan Pesantren Liunggunung, masih belum diketahui awal mula penyebaran Covid-19. "Soalnya di sana santrinya dari Garut semua," kata dia.

Dia mengimbau ,seluruh pengelola pesantren di Kecamatan Bungbulang tak memperbolehkan para santrinya keluar masuk tanpa alasan yang jelas. Dia juga meminta, penerapan protokol kesehatan (prokes) di lingkungan pesantren diperketat.

"Ada lagi pesantren besar di sini. Sudah saya kunjungi. Saya minta harus hati-hati, santri tak boleh keluar masuk pesantren," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement