Selasa 26 Jan 2021 19:25 WIB

Peternakan Ayam di Banyumas Berguguran

Banyak peternakan ayam gulung tikar karena terdampak pandemi.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Peternakan ayam. Ilustrasi
Foto:

Demikian juga dengan ayam pedaging. Gembong menyebutkan, meski harga ayam pedaging saat ini tidak anjlok terlalu dalam dibanding telur ayam ras, namun peternak masih harus menanggung kerugian.

''Di Banyumas, sebelum wabah Covid 19, ada sebanyak 200 unit usaha peternakan ayam pedaging dan petelur. Namun sekarang, hanya tinggal sekitar 10 unit usaha peternakan yang masih bertahan,'' katanya.

Menurutnya, harga jual telur dan ayam pedaging yang anjlok dan harga pakan ternak yang justru terus mengalami kenaikan, menjadi persoalan yang dihadapi peternak. Kondisi ini masih ditambah adanya wabah Covid 19, yang menyebabkan kondisi pasar semakin sepi sehingga menekan harga telur dan ayam pedaging.

Dalam kondisi seperti ini, Gembong menyebutkan, peternak di Banyumas masih dihadapkan dengan persoalan hukum yang dinilai cenderung dicari-cari oleh oknum petugas. Terutama terkait dengan masalah Unit Pengolah Limbah. ''Ada beberapa peternak yang mengeluh mereka didatangi oknum penegak hukum, dan diancam akan diperkarakan bila tidak menyetorkan sejumlah uang,'' katanya.

Salah satu yang menjadi korban, menurut Gembong, adalah anaknya sendiri yang memiliki peternakan ayam petelur di Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang. Dia mengaku, pada masa awal wabah Covid 19 terjadi, anaknya didatangi petugas yang menanyakan masalah keberadaan UPL (Unit Pengolah Limbah).

Dia menyebutkan, lokasi peternakan anaknya berjarak sekitar 1 km dari lokasi pemukiman penduduk terdekat, dan selama ini tidak ada masalah dengan lingkungan. Lebih dari itu, peternakan tersebut juga sudah berproduksi sejak tahun 2008.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement