REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Himpunan Mahasiswa Hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unisa), Jul Hanafi mengapresiasi soliditas di tubuh Polri. Hal itu dibuktikan Jenderal abituren 87, 88, 89, 90, hingga 91 ikut dalam fit and proper test calon Kapolri Letjen Listyo Sigit Prabowo di Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/1).
Sigit yang merupakan alumnus Akpol 1991 didampingi para jenderal senior, satu angkatan, dan juniornya saat uji kelayakan dan kepatutan. "Ini adalah tradisi baru. Bahkan Kapolri yang akan diganti, Jenderal Idham Azis turut menemani calon Kapolri penggantinya, Komjen Listyo Sigit Prabowo," kata Jul Hanafi dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (23/1).
Jul mengatakan, dengan tradisi baru Kapolri ikut mengantar calon Kapolri maka hal itu menepis adanya friksi yang tajam di internal Polri. "Soliditas proses pergantian pucuk pimpinan di Korps Bhayangkara adalah modal awal mewujudkan polisi Presisi seperti yang hendak dibangun Komjen Listyo," ujar Jul.
Listyo membawakan makalah berjudul Tranformasi Menuju Polri yang Presesi, yaitu PREdiktif, responSIbilitas, dan transparanSI berkeadilan. Menurut Jul, komitmen para elite Polri untuk mengawal calon Kapolri ke-25 mulai di DPR hingga pelantikan di Istana Negara pada pekan deoan, sangat penting untuk menjaga kondusifvitas di internal Polri.
"Setiap pergantian Kapolri baru, tentu ada persaingan. Meskipun penunjukan Kapolri merupakan hak prerogratif presiden, namun budaya pergantian kekuasaan identik dengan rivalitas dan persaingan antar gerbong atau faksi. Karena itu, pemandangan kemarin di DPR saat fit and proper test calon Kapolri begitu indah dilihatnya," ucap Jul.
Dia menambahkan, konsolidasi awal Kapolri baru nantinya ialah menyolidkan internal Polri. "Kekompakan yang ditunjukkan para Perwira Tinggi Polri kemarin adalah satu langkah awal yang penting untuk menjadikan Polri semakin Profesional, Modern, Terpercaya (Promoter) yang akan di-upgrade lagi ke tahapan Presisi, kata Jul.