REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan masih dibutuhkan di wilayah Kaltim guna membuka konektivitas antar wilayah Kabupaten dan Kota. Saat menerima kunjungan kerja dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, di ruang rapat Tepian I lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim, Rabu,Isran mengakui keberadaan infrastruktur yang ada di Kaltim saat ini masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan sejumlah Kota dan Kabupaten di Pulau Jawa.
“Saya punya mimpi supaya Kalimantan Timur itu sebagai pusat perkembangan ekonomi dan pembangunan di luar Pulau Jawa. Maka dari itu infrastruktur penunjang perekonomian, seperti jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, kawasan industri dan lainnya harus dibangun dan yang sudah ada harus ditingkatkan lagi,” kata Gubernur didampingi Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi.
Oleh sebab itu, dia berharap adanya investasi pembangunan infrastruktur untuk mendorong percepatan pembangunan di Kaltim, baik dari pemerintah, swasta maupun luar negeri. Isran menambahkan sejumlah pembangunan infrastruktur yang harus dilaksanakan diantaranya Jalan Tol Balikpapan-Samarinda seksi I dan V, pembangunan Jembatan Pulau Balang, penanganan longsor jalan Balikpapan-Samarinda serta beberapa kerusakan ruas jalan nasional di Kaltim.
Sementara itu, Kepala BBPJN Kaltim Junaidi memaparkan tentang evaluasi kegiatan tahun 2020 dan program kegiatan BBPJN tahun 2021. Dia mengungkapkan secara keseluruhan realisasi pelaksanaan kegiatan tahun 2020 sebesar 99,12 persen dengan total anggaran terserap senilai Rp1,4 triliun.
“Kegiatan meliputi pemeliharaan rutin jalan, preservasi jalan dan jembatan, pembangunan jalan dan jembatan, revitalisasi drainase dan lainya," kata Junaidi.
Ia menambahkan untuk 2021, selain preservasi dan penanganan longsoran di ruas-ruas jalan nasional, juga dilakukan pembangunan jalan dan jembatan di kawasan perbatasan, khususnya di Kabupaten Mahakam Ulu baik dengan skema single year maupun multiyears.