Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam laporannya menyampaikan, kegiatan pencarian korban dan serpihan pesawat, serta kotak hitam dilakukan sejak pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dinyatakan hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 Pukul 14.40 WIB yang diperoleh berdasarkan informasi dari ATC Airnav Indonesia. Pencarian yang dilakukan melibatkan berbagai unsur yaitu Basarnas sebagai komando Tim Sar Gabungan bersama dengan, TNI, Polri, Kemenhub, KNKT, dan unsur terkait lainnya.
“Kotak hitam FDR atau rekaman data penerbangan sudah ditemukan dan telah berhasil dibuka oleh KNKT. Diharapkan kotak hitam CVR dapat segera ditemukan untuk melengkapi investigasi guna mendapatkan informasi lebih jauh penyebab kecelakaan dan untuk mencegah kejadian yang sama terjadi lagi di kemudian hari,” jelas Menhub.
Menhub mengatakan, KNKT telah mendirikan Posko di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu untuk memudahkan operasi pencarian kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR).
Lebih lanjut Menhub menjelaskan, sampai dengan hari ke 12 pencarian, Basarnas telah mengumpulkan 324 kantong bagian tubuh korban, 63 kantong serpihan kecil pesawat, dan 55 bagian potongan besar pesawat.
Kemudian Menhub menerangkan, Pihak DVI RS Polri telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 40 identitas korban dan sebanyak 27 jenazah sudah diserahkan kepada keluarga korban.