REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, lebih dari setengah juta tenaga kesehatan memanfaatkan kanal chatbot whatsapp vaksinasi Covid-19. Chatbot itu disiapkan Kemenkominfo bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Johnny mengatakan, layanan chatbot itu disiapkan sebagai sarana berbagi info, validasi, dan pendataan vaksinasi tenaga kesehatan. Sejauh ini, layanan itu belum menemui kendala.
"Layanan chatbot berjalan lancar sampai saat ini, lebih dari setengah juta tenaga nakes memanfaatkan channel ini untuk bertanya, memvalidasi data dan melakukan pendaftaran," kata Johnny saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (20/1).
Johnny mengatakan, jumlah tenaga kesehatan yang memanfaatkan kanal ini akan terus bertambah seiring proses pendataan oleh dinas kesehatan tiap tiap daerah. Johnny mengatakan, tenaga kesehatan yang belum terdata masih terus didata oleh para kepala dinas kesehatan kabupaten/kota sampai dengan akhir Februari 2021.
"Prinsipnya, semua SDM kesehatan yang memenuhi syarat medis mendapatkan haknya untuk divaksin," kata Johnny.
Johnny mengimbau, bagi tenaga kesehatan yang belum mendaftar atau terdaftar segera menghubungi dinas kesehatan maupun fasilitas layanan kesehatan di wilayahnya. Hal ini untuk memastikan tidak ada tenaga kesehatan yang tertinggal untuk dilakukan vaksinasi.
"Bagi yang belum mendaftar diharapkan segera menghubungi para kepada dinas kesehatan masing masing atau para kepala fasyankesnya," kata dia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyediakan layanan chatbot whatsapp untuk pendataan dan registrasi bagi tenaga kesehatan yang melakukan vaksinasi. Dalam akun Instagram resmi Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika @ditjenaptika, Selasa (19/1), Kementerian kesehatan (Kemenkes) dan (Kemenkominfo) mengoperasikan akun whatsapp untuk menerima regristasi data SDM tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi.
"Kini lebih mudah mereka mengisi di whatsapp ini dan diteruskan ke sistem satu data vaksin dalam bentuk teks," ujar Johnny G Plate dalam keterangannya, Selasa.
Ia mengatakan, data yang diterima masuk memjadi database dan divalidasi sistem satu data. Kemudian, jika data yang dimasukkan valid maka selanjutnya registrasi bisa dilakukan melalui pedulilindungi.id, aplikasi pedulilindungi, atau UMB 119.
Berdasarkan info unggahan Ditjen Aptika tersebut, chatbot whatsapp juga dapat digunakan jika tenaga kesehatan belum menerima pemberitahuan pendaftaran vaksinasi. Dengan tambahan layanan chatbot ini diharapkan dapat mempermudah proses registrasi vaksinasi.
"Bagi nakes yang sudah mendapatkan pemberitahuan SMS dapat langsung melakukan registrasi melalui kanal yang tertera pada info di atas, mari sukseskan vaksinasi Covid-19 di Indonesia," tulis akun tersebut.