Dalam makalahnya yang diserahkan ke Komisi III DPR RI, Komjen tidak lagi menggunakan tagline Promoter atau Profesional, Modern dan Terpercaya, seperti dua pendahulunya. Lewat naskahnya Komjen Sigit mengusung tagline Presisi, yaitu prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.
"Konsep ini merupakan fase lebih lanjut dari Polri Promoter yang telah digunakan pada periode sebelumnya, dengan pendekatan pemolisian berorientasi masalah (problem oriented policing)," tulis Sigit dalam makalahnya.
Menurut Sigit, dalam kepemimpinan Polri Presisi, ditekankan pentingnya kemampuan pendekatan pemolisian prediktif (predictive policing). Hal itu agar Polri mampu menakar tingkat gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) melalui analisa berdasarkan pengetahuan, data, dan metode yang tepat sehingga dapat dicegah sedini mungkin.
"Kata responsibilitas dan transparansi berkeadilan menyertai pendekatan pemolisian prediktif yang ditekankan agar setiap insan Bhayangkara mampu melaksanakan tugas Polri secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggung jawab, dan berkeadilan," jelas Sigit dalam makalahnya.