Selasa 19 Jan 2021 17:40 WIB

KRI Suharso Bantu Korban Gempa Sulbar yang tak Tertampung RS

KRI Suharso yang merupakan kapal rumah sakit milik TNI AL akan menampung korban gempa

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Perawatan sejumlah pasien korban gempa bumi di Rumah Sakit Regioanal, Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (18/1/2021). Berdasarkan data BNPB empat hari pasca gempa bumi Mamuju-Majene  berkekuatan Magnitudo 6,2 jumlah meninggal dunia sebanyak 84 orang, 253 mengalami luka berat dan sebanyak 679 orang luka ringan.
Foto: AKBAR TADO/ANTARA
Perawatan sejumlah pasien korban gempa bumi di Rumah Sakit Regioanal, Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (18/1/2021). Berdasarkan data BNPB empat hari pasca gempa bumi Mamuju-Majene berkekuatan Magnitudo 6,2 jumlah meninggal dunia sebanyak 84 orang, 253 mengalami luka berat dan sebanyak 679 orang luka ringan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Gempa Sulbar Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Firman Dahlan mengatakan, KRI dr Suharso disiapkan untuk membantu korban yang tidak tertampung di rumah sakit akibat gempa magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat.

"Ini untuk membantu masyarakat yang tidak tertampung di rumah sakit," kata Komandan Korem (Danrem) 142 Taroada Tarogao itu saat konferensi pers yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Secara bertahap, petugas akan memindahkan masyarakat yang menjadi korban gempa bumi dari rumah sakit ke KRI Suharso yang merupakan kapal rumah sakit milik TNI AL. Meskipun demikian, Brigjen Firman menyadari tidak semua korban bisa ditangani di atas kapal tersebut.

Untuk mengantisipasi kekurangan fasilitas layanan kesehatan di lokasi bencana, maka dalam waktu dekat akan didirikan rumah sakit lapangan. "Insya Allah tiga hari ke depan jika tidak ada halangan rumah sakit lapangan akan digelar," katanya.

Bantuan rumah sakit lapangan tersebut merupakan salah satu respons dari TNI kepada masyarakat Kabupaten Mamuju yang menjadi korban gempa bumi magnitudo 6,2. Setidaknya, rumah sakit lapangan itu akan disiapkan selama satu bulan ke depan atau hingga pasien-pasien korban gempa bumi dapat disembuhkan.

Dalam rangka menampung para pengungsi, Satgas Penanganan Bencana Gempa Sulbar telah menyiapkan beberapa klaster penampungan sekaligus menyiapkan kebutuhan dasar masyarakat. Kebutuhan itu, kata Firman, mulai dari air minum, makan, air bersih, komunikasi, hingga penerangan juga disiapkan oleh Satgas Penanganan Bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju.

Selanjutnya, bantuan logistik dari berbagai pihak yang datang juga telah diteruskan oleh satgas kepada masyarakat sesuai kebutuhan dasar masing-masing. Ia juga menyampaikan Presiden Joko Widodo pada Selasa siang juga mendatangi lokasi bencana untuk melihat lebih dekat fasilitas umum, kondisi wilayah pascabencana, jalur transportasi, perumahan, dan sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement