Selasa 19 Jan 2021 17:40 WIB

Antrean Masuk RSD Wisma Atlet Menumpuk

Antrean pasien Covid-19 masuk RSD Wisma Atlet dari puskesmas tengah menumpuk.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas medis mengendarai ambulan saat mengantarkan  pasien covid-19 ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta, Sabtu (9/1). Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria fasilitas ruang isolasi di 101 rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta terus menipis hingga 85 persen akibat terjadi lonjakan kasus positif covid-19 sepanjang bulan Desember hingga Januari 2021. Republika/Thoudy Badai
Foto:

Sejak Sabtu, 19 Desember 2020, RSD Wisma Atlet sudah tak lagi menerima pasien berstatus tanpa gejala (OTG). Itu karena kapasitas perawatan untuk pasien bergejala sudah 75 persen. Itu pun sudah menggunakan tower yang semestinya digunakan untuk pasien OTG.

"Sudah dari Sabtu (tidak terima pasien OTG). Karena kita tower IV, VI, dan VII yang untuk bergejala itu sudah di atas 75 persen," jelas Arifin kepada Republika.co.id, Senin (21/12/2020).

Dia menjelaskan, kondisi itu membuat pihaknya harus membuka tower lain untuk pasien bergejala yang membutuhkan perawatan. Tower V yang pada mulanya diperuntukkan bagi pasien OTG kini digunakan untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala.

"Sehingga, konsekuensinya kan harus membuka tower untuk yang bergejala lagi karena naik terus. Ya tower V-lah dipake untuk yang bergejala sekarang," kata dia.

Karena itu, RSD Wisma Atlet tidak lagi menerima pasien Covid-19 yang berstatus OTG. Pasien OTG dipersilakan mencari tempat isolasi ke tempat-tempat lain yang memang sudah disiapkan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat lainnya.

"Mereka sudah tahu. Puskesmas sudah saya share, di sini tidak menerima OTG ya. (Bisa) ke tower VIII sana di Lademangan atau ke hotel-hotel yang sudah disediakan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement