Salah satu dokter, Ghania, menuturkan, timnya dapat memberikan pelayanan kesehatan hingga mencapai 100 pasien tiap hari. Gejala yang paling sering ditemui antara lain, demam, flu, pusing, dan diare.
"Keluhan-keluhan ini memang kerap terjadi ketika bencana, terutama jika tinggal di pengungsian," tuturnya.
Dalam pandemi Covid-19, Ghania terus mengingatkan kepada masyarakat, untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan. Khususnya bagi mereka yang tinggal di posko pengungsian.
Selain menerjunkan tenaga medis, hingga Senin pagi, PLN Peduli juga sudah menyalurkan bantuan senilai Rp 598 juta kepada korban gempa. Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk bahan pangan, tenda dan terpal, pakaian, selimut, obat-obatan, perlengkapan medis serta alat penampungan air bersih.
Bantuan yang ada disalurkan melalui beberapa posko pengungsian di Mamuju dan Majene, antara lain Posko Pengungsian Kayuangin Malunda, SPN Makkatta dan Tappalang.