REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Barat menunggu petunjuk terkait rencana pelaksanaan tes usap antigen bagi para pengungsi dalam upaya mencegah penularan Covid-19.
Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Sulbar dr Muhammad Ichwan saat dikonfirmasi dari Makassar, Senin (18/1) mengakui pihaknya tengah mengalami keterbatasan tenaga medis dan masih terfokus untuk pelayanan kesehatan korban gempa.
"Saya kira tidak mudah karena siapa yang nanti melakukan (tes usap). Sekarang petugas kesehatan susah," ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya mendukung pelaksanaan tes usap untuk pencegahan penularan Covid-19 bagi para pengungsi ataupun relawan. Namun untuk melakukan tes usap antigen ke ribuan pengungsi memang butuh tenaga ekstra.
Dia mengatakan, saat ini petugas sekarang susah. Namun jika dilakukan saat suasana kondusif, maka akan lebih mudah kita lakukan.
"Kami saat ini juga tengah berupaya menghidupkan Puskesmas-puskesmas agar bisa memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan," jelasnya lagi.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta para pengungsi gempa Magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat tidak terpapar, sehingga direncanakan melakukan tes usap antigen bagi mereka.