Sabtu 16 Jan 2021 13:36 WIB

Dibuka Presiden Jokowi, Ini Harapan untuk Rakornas III KAHMI

KAHMI diajak bersama membantu pemerintah atasi dampak pandemi Covid-19.

Suasana Rakornas III Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MN-KAHMI) di Bogor, Jumat (15/1).
Foto: Istimewa
Suasana Rakornas III Majelis Nasional Korps Alumni HMI (MN-KAHMI) di Bogor, Jumat (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Koordinasi Nasional III Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Rakornas III KAHMI) Tahun 2021 resmi digelar sejak Jumat (15/1). Kegiatan secara virtual ini telah dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Istana Bogor. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang juga alumni KAHMI mengikuti secara virtual dari Sitroom Lantai 9 Graha Pemuda Senayan Jakarta Pusat.

Mengawali sambutan dan arahannya, Presiden menyatakan kekagumannya kepada KAHMI sekaligus menyebut nama-nama Menteri Kabinet Indonesia Maju yang salah satunya adalah Menpora sebagai kader KAHMI.

"Pertama-tama saya ingin menyampaikan rasa kagum saya kepada KAHMI, kadernya ada dimana-mana, menjadi pengusaha sukses banyak, ada di birokrasi ada, di partai politik banyak, di lembaga negara juga banyak dan dipercaya mengisi banyak tugas-tugas strategis termasuk di jajaran Kabinet Indonesia Maju, ada Prof Mahfud MD, ada Prof Muhajir Effendy, ada Pak Zainudin Amali, ada Pak Syahrul Yasin Limpo, ada Pak Sofyan Djalil, ada Pak Suharso Monoarfa, ada Adinda Bahlil Lahadalia, dan yang lain-lain mungkin saya tidak ingat satu persatu," kata Presiden saat memberikan sambutannya.

Seiring dengan berbagai upaya pemerintah dalam menghadapi Pandemi Covid-19, Presiden menaruh harapan besar kepada KAHMI untuk turut ambil bagian bersama komponen bangsa lainnya bahu-membahu mencari terobosan dan inovasi keluar dari krisis.

"Kepercayaan besar yang diemban KAHMI ini tentu saja diikuti harapan besar kepada KAHMI. Harapan berkontribusi besar dalam menghadapi pandemi sekarang ini. Berkontribusi besar bagi mengembangkan inovasi bagi kemajuan Indonesia serta tampil terdepan dalam memperjuangkan Islam wasathiyah (Islam jalan tengah) dan penanaman nilai-nilai Pancasila" ucapnya.

Dalam 10 bulan terakhir pemerintah telah berikhtiar dan berusaha mengatasi Pandemi Covid-19 dengan langkah-langkah extra ordinary, menangani bidang kesehatan, memberikan perlindungan sosial bagi kelompok masyarakat yang rentan dan miskin, dan memberikan dukungan di UMKM dan dunia usaha agar mampu bertahan tidak ada PHK dan bisa bergerak kembali. 

"Tentu saja kita tidak hanya ingin keluar dari krisis tetapi ingin melakukan banyak lompatan walaupun dalam kondisi krisis. Kita memperbaiki ekosistem perekonomian nasional melalui UU Cipta Kerja, melalui Reformasi Birokrasi dan kepastian hukum, melalui penguatan pembiayaan pembangunan antara lain dengan dibentuknya Indonesia Investment Authority (INA) yang semua negara memiliki dan kita baru saja memiliki ini dan berbagai inovasi-inovasi lainnya" ujar Jokowi.

"Saya juga mengharapkan KAHMI berkontribusi besar dalam mengembangkan terobosan-terobosan diberbagai bidang utamanya dalam pengembangan SDM dalam pengembangan inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pengembangan kewirausahaan terutama di kalangan generasi muda," kata Presiden menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement