Rabu 11 Oct 2023 07:59 WIB

KAHMI Kecam Zionis Israel: Selama 75 Tahun Jajah Palestina, Biadab!

MN KAHMI menilai, perlawanan rakyat Palestina terhadap Israel merupakan keniscayaan.

Warga Palestina berjalan di reruntuhan gedung yang hancur akibat serangan udara militer Israel di Jalur Gaza, Senin, 9 Oktober 2023.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Warga Palestina berjalan di reruntuhan gedung yang hancur akibat serangan udara militer Israel di Jalur Gaza, Senin, 9 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama lebih dari 75 tahun Israel menjajah Palestina. Ribuan rakyat Palestina, termasuk perempuan, anak-anak, orang tua tidak berdosa tewas akibat kebiadaban tentara Zionis Israel. Tidak hanya membunuh, mereka juga mengusir dan merampas tanah warga Palestina.

Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Ahmad Doli Kurnia Tandjung menilai, konflik berkepanjangan antara zionis Israel dan rakyat Palestina memerlukan perhatian yang serius dari seluruh pemimpin dunia, khususnya PBB. Dia mendesak seluruh pemimpin dunia untuk segera mengahiri aneksasi dan penjajahan Zionis Israel terhadap bangsa Palestina.

Baca Juga

"Eksistensi Zionis Israel di atas tanah bangsa Palestina tidak saja melanggar HAM, tetapi juga sekaligus telah menyengsarakan kehidupan rakyat Palestina," kata Doli dalam siaran di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Menyikapi kekejian Zionis Israel terhadap rakyat Palestina, MN KAHMI pun menganggap, perlawanan rakyat Palestina terhadap zionis Israel merupakan keniscaayan untuk mempertahankan tanah airnya dan merebut kemerdekaannya. Menurut Doli, kemerdakaan adalah hak segala bangsa.

"Oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Perlawanan dalam bentuk apapun rakyat Palestina terhadap Zionis Israel adalah sah untuk melawanan kebiadaban dan kedholiman," ucap ketua Komisi II DPR tersebut.

Menurut Doli, MN KAHMI juga mengutuk semua tindakan brutal tentara apartheid Zionis Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang menargetkan warga sipil, anak-anak, rumah rakyat, dan bangunan sosial lainnya. Bahkan, pihaknya mendapati militer Israel menyerang fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

"Kekerasan dan tindakan brutal tentara Israel jelas melanggar berbagai komitmen dan hukum internasional," ujar Doli. Pihaknya pun menyerukan kepada negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), termasuk Indonesia untuk terus menggelorakan persatuan Islam dan segera menyelenggarakan emergency meetings untuk merespons konflik rakyat Palestina dan zionis Israel.

Sekjen MN KAHMI, Syamsul Qomar, mendesak Indonesia menyiapkan bantuan pangan dan kesehatan terhadap warga Gaza yang terancam terisolasi karena kepungan tentara Zionis Israel. Meski begitu, pihaknya juga mengapresiasi pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam, yang telah mengeluarkan pernyataan bersama sebagai bentuk dukungan untuk Palestina.

"Mengutuk dan menuntut pertanggungjawaban sikap Pemerintah Amerika Serikat dan Uni Eropa beserta negara-negara pendukungnya karena telah membantu baik finansial maupun persenjataan atas kejahatan apartheid Zionis Israel," kata Syamsul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement