Jumat 15 Jan 2021 18:52 WIB

Kalimantan Selatan yang Makin Tenggelam

Puluhan ribu jiwa diprediksi menjadi korban banjir Kalsel.

Warga menuntun sepedanya melintasi banjir yang merendam Jalan Prona di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (14/1/2021). Berdasarkan data yang telah dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan dari tanggal 1 hingga 14 Januri, sebanyak 19.452 rumah terendam banjir di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan.
Foto:

Kondisi Kota Banjarmasin yang terus diguyur hujan sejak tadi malam mengakibatkan banjir semakin tinggi. Sebagian warga mulai mengungsi ke posko-posko aman.

"Banyak sudah warga yang mengungsi, karena rumahnya terendam cukup, banjir makin tinggi hari ini daripada kemarin," ujar Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Herliansyah, Jumat.

Dia mengungkapkan, saat ini Banjarmasin sudah dikepung banjir. Sebagian rumah warga terendam, khususnya yang berdekatan dengan sungai.

"Sebab hujan tidak juga reda, ditambah air laut pasang, banjir di pemukiman warga makin tinggi," tuturnya.

Dia mengungkapkan, sesuai pantau pihaknya di lapangan, untuk wilayah Kelayan di Banjarmasin Selatan semua wilayahnya terendam, diperkirakan rata-rata setinggi lutut, memang ada yang lebih. Di daerah Banjarmasin Permai, ujarnya, banjir sudah setinggi setengah meter, hingga kendaraan warga di sana tidak bisa ke luar lagi.

"Di Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin Utara juga kita pantau hampir semuanya jalan-jalan terendam, termasuk juga ke luar Sungai Andai di Jalan Sultan Adam, itu air sudah setinggi lutut," paparnya.

Karena kondisi yang mulai mengkhawatirkan tersebut, ujar dia, pemerintah kota sudah membangun posko kesiagaan bencana banjir di setiap kecamatan, termasuk membangun juga dapur umum. "Sudah banyak warga yang mengungsi di sana, bahkan banyak lagi yang menelpon kita untuk minta evakuasi," ujarnya.

Dia meminta warga terus waspada, sebab tidak hanya hujan dan air pasang yang dihadapi. Namun juga air kiriman dari daerah lain yang kini banjir, sebab daerah Kota Banjarmasin berada di paling hilir sungai Martapura.

"Kita juga terus berupaya menyiapkan langkah-langkah untuk antisipasi dan penyelamatan bagi warga yang terdampak banjir, kita harap kondisi bisa membaik," ujar Harliansyah.

Sebab, tuturnya, kondisi ini pertama kalinya terjadi di Kota Banjarmasin, di mana hampir seluruh wilayah terendam banjir. Banjir di Kota Banjarmasin sudah terjadi sejak Kamis (14/1) kemarin, sebab hujan mengguyur ibu kota provinsi Kalsel tersebut hampir 12 jam. Namun, kondisinya pada saat ini lebih parah dari kemarin.

Hari ini Satuan Brimob Polda Kalsel mengirimkan sejumlah personel ke lokasi banjir di Kabupaten Banjarbaru, Banjar, Hulu Sungai Tengah (HST) dan Tanah Laut (Tala), untuk membantu mengevakuasi korban banjir di wilayah tersebut.

Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Kalsel Kombes Pol Ronny Suseno SIK di Banjarbaru, Jumat, langsung turun memimpin 50 hingga 100 personel Brimob yang dikerahkan ke lokasi banjir Para personel juga membantu mengatur arus lalu lintas di seputaran lokasi banjir guna mencegah kemacetan.

Dansat Brimob Polda Kalsel menyebutkan para personel dikerahkan untuk membantu proses evakuasi, baik warga maupun barang-barang yang masih bisa dipergunakan, dari lokasi banjir ke tempat yang relatif aman. "Untuk saat ini, kami lakukan evakuasi warga dan barang-barang milik warga korban banjir, membantu pengaturan lalu lintas, melakukan perbaikan pada akses jalan yang terputus akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kalsel serta membagikan makanan kepada masyarakat,” katanya.

Menurut Kombes Pol Ronny para personel yang sudah berada di lokasi banjir membantu masyarakat yang terdampak banjir akan bersiaga hingga air pascabanjir surut dan aktivitas kembali normal. “Selain membantu warga yang terdampak banjir, Polda Kalsel dan Polres jajaran juga menyediakan makanan untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir,” ucap Dansat Brimob.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat agar lebih waspada menghadapi musim hujan yang masih berlangsung saat ini, termasuk adanya risiko cuaca ekstrem. Jokowi mengingatkan potensi munculnya bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, longsor, hingga angin ribut.

"Dan selalu memperhatikan peringatan dini mengenai cuaca dari BMKG," kata Jokowi, Jumat (15/1).

Pernyataan Jokowi ini merespons semakin banyaknya bencana hidrometeorologi yang terjadi di sejumlah daerah, sebagai akibat dari tingginya curah hujan. Selain di Kalsel, bencana juga terjadi Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang mengalami tanah longsor pada Sabtu (9/1) lalu.

photo
Warga menggunakan jasa gerobak angkut untuk melintas di Jalan Trans Kalimantan yang terendam banjir di Desa Banua Raya, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Senin (11/1/2021). Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kecamatan Bati Bati mengakibatkan jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Kota Banjarmasin-Kabupaten Tanah Bumbu dan Provinsi Kalimantan Timur tersebut lumpuh akibat terendam banjir. - (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement