Hasil wawancara dari saksi mata dan identifikasi lapangan, diduga satwa tersebut merupakan individu yang sama dan pernah muncul beberapa bulan lalu di sekitar Kelok 35 dan Kelok 42.
Upaya penanganan akan dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan analisa prilaku satwa, mengingat upaya pemasangan perangkap beberapa waktu lalu belum membuahkan hasil.
"Apabila beruang itu masih muncul di lokasi yang sama, maka akan kita pasang perangkap, karena keberadaan satwa itu masih berpindah-pindah," katanya.
Ia mengakui beruang madu itu sudah lima kali muncul ke permukiman warga. Beruang madu itu pertama kali muncul di Kelok 35 pada 5 Oktober 2020. Setelah itu kembali muncul di Kelok 42, Padang Galanggang, Sidang Tangah dan Kelok 28.
Untuk itu, Ade mengimbau warga sekitar jalur Kelok 44 untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat keluar rumah.