Selasa 12 Jan 2021 15:57 WIB

Menkes Sebut Babinsa Bisa Dilibatkan Lacak Kontak Covid-19

Panglima TNI menyebut ada 30 ribu Babinsa bisa dilibatkan untuk lacak kontak

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin. Budi Gunadi Sadikin tengah mengupayakan memperbaiki strategi pelacakan kontak (contact tracing) covid-19. Budi mengatakan pihaknya akan melibatkan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam hal pelacakan kontak covid-19.
Foto: BPMI
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin. Budi Gunadi Sadikin tengah mengupayakan memperbaiki strategi pelacakan kontak (contact tracing) covid-19. Budi mengatakan pihaknya akan melibatkan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam hal pelacakan kontak covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin tengah mengupayakan memperbaiki strategi pelacakan kontak (contact tracing) covid-19. Budi mengatakan pihaknya akan melibatkan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam hal pelacakan kontak covid-19.

"Jadi kalau ada keluarga kita yang kena, kita bisa minta Babinsa, Bhabinkamtibmas atau Linmas karena mereka ada terdekat di seluruh Indonesia untuk bisa lakukan tracing at least 30 kontak eratnya yang ditemui oleh yang bersangkutan paling lama dalam waktu seminggu," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/1).

Dirinya mengaku telah berbicara dengan Panglima TNI Hadi Tjahjanto terkait hal itu. Kepada Budi, Panglima mengatakan ada 30 ribu Babinsa yang bisa dikerahkan untuk itu. 

"Kita sudah bicara dengan Pak Tito (Menteri Dalam Negeri), Pak Tito memberitahu saya Polri memiliki 60 ribu Bhabinkamtibmas di seluruh desa, Pak Tito juga bilang ada Linmas atau Hansip sekitar 1 juta yang sebenarnya kita bisa pakai, bisa ajarkan bagaimana lakukan tracing," ujarnya.

Nantinya diharapkan pelacakan kontak Covid-19 tersebut sesuai dengan acuan organisasi kesehatan dunia (WHO) bahwa harus ada 30 pelacak kontak alias tracer per 100 ribu penduduk. Setelah nantinya dilacak, orang-orang tersebut nantinya akan dirujuk ke puskesmas untuk dilakukan swab antigen.

"Sehingga bisa identifikasi secara cepat apakah sudah kena," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement