REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berduka karena salah satu staf bernama Rizki Wahyudi menjadi salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu. Rizki Wahyudi, staf Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Taman Nasional Gunung Palung yang berada di Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang di Kalimantan Barat.
"Benar. Mohon doanya," ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Palung Ari Wibawanto ketika dikonfirmasi lewat aplikasi pesan dari Jakarta pada Sabtu (9/1) malam.
Dalam kesempatan yang berbeda, Sekjen KLHK Bambang Hendroyono melalui aplikasi pesan juga menyampaikan duka terkait dengan hilangnya Sriwajaya Air SJY 182 rute Jakarta-Pontianak.
Dalam pesan tersebut, ia mengatakan bahwa Rizki merupakan PEH yang bertugas di Taman Nasional Gunung Palung.
Rizki diduga berangkat menuju Pontianak dengan pesawat itu bersama istri, anak yang berusia tiga bulan, ibu kandung, dan seorang keponakannya.
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak kehilangan kontak, sekitar pukul 14.40 WIB, seperti yang dikonfirmasi oleh Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto.
Pesawat bernomor registrasi PK CLC dengan jenis Boeing 737-500 itu, kehilangan kontak pada posisi 11 nautical mile utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan saat menambah ketinggian ke 13.000 kaki.
Pemerintah sudah mengarahkan tim pencarian yang terdiri atas Badan Nasional Pencairan dan Pertolongan (Basarnas), Badan Keamanan Laut, Kementerian Perhubungan, dan berbagai unsur lain.