Sabtu 09 Jan 2021 12:37 WIB

SBY: Jumlah Rakyat yang Terinfeksi Covid-19 Lumayan Besar

Angka terinfeksi dan meninggal di RI terbesar di Asia Tenggara dan Asia Timur.

Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Ist
Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menulis artikel berjudul 'Peluang untuk Sukses Ada, Jangan Kita Sia-siakan' di akun Facebook resminya. SBY menyinggung soal pandemi Covid-19 yang melandan global dan Indonesia.

"Alhamdulillah, tahun 2020 telah kita lalui. Tahun kemarin sungguh sangat berat bagi umat manusia. Sejarah mencatatnya sebagai tahun yang kelam, tahun musibah dan tahun ujian. Secara global, pandemi corona yang amat ganas telah memakan korban jiwa sebesar 1,8 juta dan yang terjangkit mencapai 85 juta orang. Dampak dan ikutannya adalah krisis ekonomi yang memukul semua negara di dunia," ucap SBY dikutip Republika pada Sabtu (9/1).

Menurut SBY, potret negeri kita, Indonesia, kurang lebih sama. Rakyat Indonesia yang terinfeksi Covid-19 dan yang meninggal dunia, sambung dia, jumlahnya juga lumayan besar. Angka terinfeksi dan meninggal, kata dia, tercatat sebagai yang terbesar di Asia Tenggara dan Asia Timur.

"Ekonomi kita juga mengalami resesi dan tekanan-tekanan lain, yang akhirnya menambah beban hidup dan penderitaan rakyat kita," kata SBY.

SBY memantau, sikap masyarakat dalam menghadapi tahun baru 2021 cukup beragam. Ada yang pesimistis, dia melanjutkan, ada pula yang optimistis. Ada yang pasrah dan masa bodoh, ada juga yang punya semangat untuk ikut mengubah keadaan ke arah yang lebih baik.

"Saya sendiri memilih untuk bersikap lebih optimistis (cautious optimism) dan yakin bahwa negeri kita masih punya jalan untuk sukses. Artinya, peluang bagi meredanya badai corona dan pulihnya ekonomi kita memang ada," ujar SBY.

Dia menjelaskan, Sungguh pun demikian, semua itu tak datang dari langit. SBY berpesan, jangan pula bersikap take for granted, seolah peluang baik itu akan datang dengan sendirinya.

"Misalnya, jangan lantaran vaksin sudah datang pasti pandemi akan segera hilang. Setelah itu ekonomi kita akan pulih kembali dan bahkan tumbuh meroket. Jangan bersikap dan berpikir begitu. Tuhan tidak suka. Mestinya sikap dan cara berpikir kita adalah 'dengan semangat dan tekad yang baru, mari kita makin bersatu dan berikhtiar sekuat tenaga agar semua permasalahan bangsa di tahun 2021 ini dapat kita atasi'," kata SBY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement