Dia menambahkan dengan dialog dari hati ke hati yang disertai dengan nalar serta keterbukaan akan apa yang dihadapi dengan tidak memberikan kecemasan, maka anak akan punya jiwa pantang menyerah, punya empati dan terpantik kreativitasnya terutama pada masa pandemi seperti saat ini.
Dia juga mengingatkan keluarga adalah ruang dan waktu yang teristimewa dalam kehidupan manusia, karena melalui keluarga, seorang anak diperkenalkan norma dan nilai kehidupan. Termasuk, bagaimana menjalaninya agar selaras dengan keadaan.
Pada saat ini, peran keluarga menjadi semakin signifkan dalam memastikan seluruh anggotanya secara cerdas dapat menyesuaikan diri dengan keadaan pandemi, tetap produktif dan kontributif sekaligus tidak kehilangan kebahagiaan dalam situasi yang tidak mudah.
"Peran keluarga salah satunya adalah dengan menghadirkan iklim komunikasi yang memberikan dukungan dan motivasi, dengan dinamika dan problematika yang dihadapi anggota keluarga di masa pandemi," katanya.
Selain itu, keluarga juga berperan dalam membangun interaksi yang mengapresiasi harapan, kebutuhan dan emosi yang menyertai anggota keluarga. "Keluarga sangat berperan dalam memotivasi untuk selalu berikhtiar meskipun dalam keterbatasan situasi, dengan pilihan kata yang asertif, positif dan membangun makna konstruktif," katanya.