REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88 AT) Polri menembak mati dua terduga anggota teroris jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Makassar, Rabu (6/1). Kedua terduga teroris berinisial MR (46) dan SA (23), mereka ditembak karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap di Villa Mutiara Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
"Telah dilakukan penindakan Densus 88 AT Polri terhadap jaringan pok teroris di perumahan Vila Mutiara Biru Kota Makassar, sebanyak 15 orang, 2 diantaranya meninggal dunia karena melakukan perlawanan dengan inisial MR dan SA," ujar Kapolda Irjen Pol Merdisyam saat dikonfirmasi, Rabu (6/1)
Menurut Merdisyam, kedua tersangka bersama dengan ratusan jamaah lainnya menyatakan baiat kepada kilafah atau ISIS pada tahun 2015 di Ponpes Arridho Pimpinan Basri yang meninggal di Nusa Kambangan dalam kasus teror. Mereka juga melakukan kajian khusus pendukung daulah di Villa Mutiara dan yayasan Arridho.
Kemudian, kata Merdisyam, pada tahun 2016 silam, bersama keluarga hijrah atau bermaksud bergabung dengan organisasi ISIS di Suriah, tapi dapat dibatalkan di bandara Soekarno-Hatta. Mereka juga terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Katedral Zolo Filipina, dimana pelaku pok jamaah Villa mutiara.
"Mulai bulan Oktober 2020 pok Villa Mutiara secara rutin lakukan latihan menembak dan naik gunung (idad) . Saat dilakukan penangkakan kedua pelaku melakukan perlawanan dengan masing-masing menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP," terang Merdisyam.