Hilman menjelaskan, inflasi yang terjadi di Desember 2020 disebabkan oleh terjadinya inflasi pada kelompok pangan bergejolak (volatile food) dan kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices). Sementara itu, inflasi pada kelompok inti cenderung stabil.
Inflasi di sisi volatile food, Hilman menuturkan, terjadi karena kunjungan wisatawan ke DIY pada akhir tahun yang mendorong peningkatan konsumsi pangan. Selain itu, inflasi pada sisi administered prices dipicu oleh permintaan transportasi yang meningkat selama akhir tahun menuju DIY.
"Inflasi yang cenderung stabil di kelompok inti karena adanya kenaikan UMK kabupaten/kota se-DIY 2021 dengan rata-rata 3,24 persen. Hal ini memicu peningkatan optimisme masyarakat yang akan mendorong konsumsi ke depan. Sementara itu, progres uji klinis vaksin Covid-19 menunjukkan hasil yang kian positif," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya bersama anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY terus menjaga tingkat inflasi pada kisaran yang ditetapkan. Sehingga, dapat mendukung ruang pemulihan ekonomi DIY di tengah pandemi Covid-19.