REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah secara resmi mulai melakukan penyaluran bantuan tunai bagi keluarga tidak mampu dan terdampak pandemi Covid-19 di awal pekan Januari 2021 ini. Penyaluran bantuan tunai yang dilakukan lebih awal dan secara serentak ini, sesuai janji Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dan keinginan Presiden Joko Widodo dimana awal pekan pertama Januari 2021 bantuan tunai sudah harus disalurkan.
Peluncuran secara serentak penyaluran bantuan tunai ini dilaksanakan di Istana Negara pada Senin (4/1), dan disaksikan secara daring, serta dilaksanakan secara serentak juga di 34 Provinsi se Indonesia. Mensos Risma mengungkapkan peluncuran bantuan tunai se-Indonesia tahun 2021 kali ini meliputi tiga model bantuan. Pertama Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako dan Bantuan Sosial (Bansos) tunai.
"Komitmennya untuk masyarakat lapisan bawah dan masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid 19. Dan tentu ini hanya sebagian dari bantuan bantuan lainnya yang disiapkan oleh pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi nasional," kata Risma, Senin (4/1) di Istana Negara.
Mensos menjabarkan untuk target total bantuan tunai pada 2021 kali ini, meliputi PKH dimana target penerima 10 juta keluarga dengan anggaran Rp 28,7 triliun. Kemudian program Kartu Sembako target pertama 18,8 juta keluarga dengan anggaran Rp 45,12 triliun. Dan program Bansos Tunai dengan target penerima 10 juta keluarga dengan anggaran Rp 12 triliun mencakup 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Sementara itu dalam peluncuran awal bantuan tunai ini, Risma menjelaskan, akan disalurkan ke PKH bagi 10 juta keluarga yang disalurkan setiap 3 bulan sekali. Pada bulan Januari PKH yang akan disalurkan sebesar Rp 7,17 triliun. Program Kartu Sembako pada Januari akan disalurkan kepada 18,8 juta keluarga, dengan jumlah anggaran Rp 3,76 triliun. Dan program Bansos Tunai bagi 10 juta keluarga di bulan Januari akan disalurkan anggaran sebesar Rp 3 triliun.
"Sehingga keseluruhan anggaran yang disalurkan bulan Januari sebesar Rp 13,93 Triliun," kata Mensos.
Kemudian untuk penyaluran, mantan Wali Kota Surabaya ini memaparkan untuk program PKH dan Kartu Sembako dilaksanakan oleh Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) yakni, BRI, BNI, Mandiri dan BTN. Mensos menegaskan bagi penerima yang sakit dan lanjut usia dan penyandang disabilitas berat, tidak perlu khawatir harus ke Bank. Karena petugas bank-bank tersebut akan mengantarkan langsung ke tempat tinggal penerima masing-masing.
Sedangkan untuk program Bansos Tunai, penyerahan bantuannya akan dilaksanakan oleh PT Pos Indonesia di seluruh Indonesia. Namun apabila ada penerima yang sakit dan lanjut usia dan penyandang disabilitas berat, juga tidak perlu khawatir. "Petugas Pos akan mengantarkan ke tempat tinggal masing-masing bagi keluarganya," ujar Risma.
Selain itu, pemerintah memberi penegasan pada bantuan tunai tahun ini. Penegasan tersebut ada pada kegunaan dan pemanfaatan bantuan tunai agar dibelanjakan secara bijak. "Kami memberi arahan penggunaan bantuan yang akan kami sampaikan baik melalui publikasi leaflet sosialisasi maupun edukasi yang disampaikan oleh petugas bank maupun PT Pos, manfaat apa saja yang bisa digunakan agar bijak dan tepat," jelas Mensos.