Senin 04 Jan 2021 13:03 WIB

Jabar Terima 38 Ribu Dosis Vaksin Sinovac Tahap I

Peran penyaluran vaksin tahap pertama tersebut ada di tangan dinkes bukan satgas.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Prajurit TNI berjaga di samping Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (31/12/2020). Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac tahap dua kembali tiba di Indonesia dan menambah jumlah vaksin yang telah datang sebelumnya dengan jumlah 1,2 juta dosis sehingga telah terdapat 3 juta dosis vaksin.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Prajurit TNI berjaga di samping Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (31/12/2020). Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac tahap dua kembali tiba di Indonesia dan menambah jumlah vaksin yang telah datang sebelumnya dengan jumlah 1,2 juta dosis sehingga telah terdapat 3 juta dosis vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat memastikan akan segera mendapatkan distribusi vaksin Sinovac tahap pertama yang sudah dilepas secara resmi Kementerian Kesehatan, Ahad (3/1). Menurut Ketua Harian Satgas Covid-19 Jawa Barat Daud Ahmad, vaksin tahap pertama tersebut rencananya akan diterima Dinas Kesehatan Jawa Barat pada Selasa (5/1).

“Vaksin tahap pertama kurang lebih 38 ribu dosis untuk tenaga kesehatan, pengiriman rencananya tanggal 5 Januari,” ujar Daud saat dihubungi, Senin (4/1).

Daud mengatakan, dari 1,2 juta vaksin nasional,  Jabar total mendapat alokasi sebanyak 97.080 vaksin. Tahap I sebanyak 38.400 dosis. "Sementara untuk Tahap II 58.680 yang tanggal pengirimannya masih dikonfirmasi,” katanya.

Menurutnya alur pengiriman tersebut akan diterima oleh Dinkes provinsi kemudian disalurkan kembali ke Dinkes kabupaten/kota yang selanjutnya akan diberikan pada sejumlah fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.

“Kita di Satgas kan ada divisi logistik, kami siapkan gudang penyimpanan dan membantu Dinkes persiapan distribusi ke kabupaten/kota,” katanya.

Daud memastikan peran penyaluran vaksin tahap pertama tersebut ada di tangan Dinkes bukan satgas. Menurutnya dalam alur vaksinasi untuk tahap pertama ini mulai dari Kemenkes hingga fasilitas layanan kesehatan di kabupaten/kota.

“Peran satgas hanya membantu karena distribusi vaksin yang membagikan Kemenkes,” katanya.

Terkait jadwal vaksinasi tenaga kesehatan di tahap pertama ini Daud mengaku belum mendapatkan laporan. Menurutnya jadwal vaksinasi akan ditentukan oleh Dinkes Provinsi bersama kabupaten/kota. “Jadwalnya sudah (ada) di Dinkes,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement