Rabu 30 Dec 2020 22:59 WIB

Pemkot Malang Resmikan Gedung Islamic Center

Gedung Islamic Centre untuk memfasilitasi kegiatan keagamaan dan masyarakat

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui wartawan di Balai Kota Malang. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meresmikan gedung Islamic Center di Arjowinangun, Kedungkandang, Rabu (30/12). Saat ini proyek pembangunan gedung dengan luas 10.498,37 meter persegi tersebut masih berada pada tahap satu.
Foto:

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika mengapresiasi capaian terselesaikannya tiga proyek besar di tengah pandemi Covid-19. Padahal proyek-proyek tersebut sempat mengalami dinamika luar biasa antara pro dan kontra di masyarakat. Namun dengan segala upaya, proyek ini akhirnya dapat berjalan tanpa menimbulkan kegaduhan.

Menurut Made, pembangunan jembatan Kedungkandang sebenarnya telah lama ditunggu oleh masyarakat. "Dan bukan saja oleh masyarakat Kota Malang, ucapan selamat juga muncul dari luar kota," jelas politikus PDIP ini.

Sementara untuk gedung bersama, Made tak menampik, Pemkot Malang memang sudah seharusnya mendirikan fasilitas tersebut. Sebab, berdasarkan pengamatannya, kualitas bangunan Balai Kota Malang sudah tidak layak seperti kantor Bapedda dan BKAD. Made berharap, keberadaan sarana dan prasarana ini dapat meningkatkan kinerja masing-masing OPD di Kota Malang.

Apresiasi juga ditunjukkan Made terhadap pembangunan gedung Islamic Center. Namun dia menyarankan agar Pemkot Malang dapat memanfaatkan gedung tersebut dengan baik. Islamic Center harus dioptimalkan dengan mengajak semisal kantor Imigrasi dan Kemenag bergabung di dalamnya. 

"Kalau imigrasi selama ini membuat macet di Arjosari, Kemenag terhimpit di keramaian terminal, Danramil dan Polsek Kedungkandang yang tidak strategis. Kalau bisa (geser) di situ, saya rasa akan memecah keramaian di Kota Malang," ungkapnya.

 

Di sisi lain, Made juga berharap, dapat memperhatikan masyarakat minoritas juga. Pasalnya, banyak organisasi agama Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan Konghucu belum memiliki kantor layak. "Itu kita pikirkan juga, kalau bisa di situ (Islamic Center) kita buatkan juga. Itu akan sangat baik untuk kita semua," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement