REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan survei kepada 62.448 responden terkait sekolah tatap muka. Berdasarkan survei tersebut, sebanyak 94,75 persen responden menjawab belum melakukan pembelajaran tatap muka dan hanya 5,25 persen saja yang sudah menggelar tatap muka.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan dari sekolah responden yang sudah menggelar tatap muka dinilai masih minim persiapan. Salah satu hal yang ditanyakan di dalam survei tersebut adalah dilakukannya sosialisasi protokol kesehatan sebelum tatap muka dilakukan.
Retno menegaskan, sosialisasi protokol kesehatan sebelum sekolah dibuka sangat penting. Namun, hanya 47,33 persen responden yang menyatakan pernah melihat dan membaca ketentuan protokol kesehatan secara tertulis yang ditempel di lingkungan sekolah.
"Jumlah yang lebih besar, yaitu 52,67 persen para responden menyatakan belum pernah melihat protokol kesehatan tersebut ditempel di lingkungan sekolah," kata Retno, dalam keterangannya, Senin (28/12).
Sementara itu, untuk sosialisasi secara lisan dari pihak sekolah kepada para siswanya, sebanyak 77,36 persen responden menyatakan tidak pernah memperoleh sosialisasi terkait protokol kesehatan di sekolah. Retno menjelaskan, kebanyak dari mereka hanya masuk sekolah dengan ketentuan wajib memakai masker.
"Sedangkan 22,63 persen responden menyatakan pernah atau telah menerima sosialisasi protokol dari pihak sekolah sebelum pembelajaran tatap muka. Rata-rata hanya satu kali saja menerima sosialisasi lisan terkait protokol kesehatan di satuan pendidikan," kata dia lagi.