Senin 28 Dec 2020 18:33 WIB

Mabes Polri: Kami Selalu Terbuka dengan Komnas HAM

Kepolisian juga tetap melakukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap para saksi.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Kadivhumas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (tengah)
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Kadivhumas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menegaskan kepolisian selalu terbuka dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait kasus penembakan enam Laskar Front Pembela Islam (FPI). Bahkan, ia mengatakan, Dirtipidum Bareskrim Polri juga telah menyiapkan beberapa saksi.

"Kami terbuka dengan Komnas HAM, kami juga welcome yang dibutuhkan apa kami berikan, dan penyidik misalnya dimintai keterangan pun oleh Komnas HAM juga hadir," ujar Argo saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (28/12).

Baca Juga

Pernyataan itu disampaikan oleh Argo menganggapi rilis Komnas HAM mengenai kasus penembakan terhadap enam Laskar FPI di KM 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu lalu. Kendati demikian, Argo menegaskan, kepolisian juga tetap melakukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap para saksi.

Argo juga meminta siapa saja yang mengetahui peristiwa berdarah itu untuk segera melapor ke nomor hotline yang telah disediakan. "Sehingga nanti kita bisa mengetahui peristiwa pidananya seperti apa? Kalau misalnya ada saksi yang melihat dan mendengar belum diperiksa oleh Bareskrim Polri bisa, kami ada namanya hotline nanti bisa kami panggil, bisa kami undang," kata Argo. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Komnas HAM Amiruddin mengatakan penyelidikan sementara yang dilakukan pihaknya menunjukkan mobil anggota Polda Metro Jaya dan enam Laksar FPI saling menyerempet. Itu berdasarkan pada barang bukti pecahan mobil yang ditemukan tim penyidik Komnas HAM di sekitar lokasi KM 50 tersebut.

Selain itu, ditemukan proyektil peluru dan selongsong di lokasi kejadian serta barang bukti CCTV. "Tim juga melakukan pemeriksaan barang bukti dari kepolisian serta memeriksa saksi-saksi baik dari FPI, petugas polisi lapangan dan saksi dari kalangan masyarakat yang merasa melihat peristiwa tersebut," kata Amiruddin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement